Wakil Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), Bob Azam, mengungkapkan bahwa prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia yang stabil di atas 5% menjadi harapan besar bagi pertumbuhan bisnis industri manufaktur nasional pada tahun 2026.
Namun, sektor otomotif dihadapkan pada tantangan signifikan di pasar domestik. Pelemahan daya beli masyarakat masih menjadi hambatan utama untuk mendorong pertumbuhan penjualan pada tahun 2026, menyusul penurunan penjualan yang terjadi dalam dua tahun terakhir.
Dapatkan berita menarik lainnya di mureks.co.id.
Di tengah tantangan tersebut, sektor kendaraan listrik (EV) berhasil mencatatkan pertumbuhan positif. Kenaikan ini didorong oleh berbagai insentif yang diguyurkan oleh pemerintah, menunjukkan potensi segmen ini di masa depan.
Berbanding terbalik dengan pasar domestik, kinerja ekspor otomotif Indonesia menunjukkan performa yang sangat baik. Bob Azam menyebutkan bahwa penjualan ekspor telah melampaui 400 ribu unit, menempatkan Indonesia sebagai negara eksportir otomotif terbesar kedua di Asia Tenggara.
Melihat disparitas ini, Bob Azam menekankan pentingnya upaya untuk meningkatkan penyerapan pasar domestik, khususnya di segmen menengah bawah. Menurutnya, peran pemerintah sangat krusial dalam mendorong penguatan pasar domestik guna menjaga kelangsungan industri otomotif dan menghindari potensi Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).
Prospek dan tantangan industri otomotif RI ini dibahas lebih lanjut dalam dialog antara Shania Alatas dengan Bob Azam di program AutoBizz CNBC Indonesia, yang tayang pada Kamis, 19 Desember 2025.






