Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Wakapolri) Komjen Pol. Dedi Prasetyo dijadwalkan meninjau langsung penanganan pascabencana di wilayah Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat pada Jumat, 26 Desember 2025. Kunjungan ini bertujuan untuk mengecek kebutuhan mendesak guna mempercepat proses pemulihan di tiga provinsi tersebut.
Komjen Dedi Prasetyo menyatakan akan memulai kunjungannya di Medan, Sumatera Utara, untuk melakukan evaluasi di posko penanganan bencana. “Hari ini saya bersama tim berangkat langsung ke Medan, nanti saya anev di Posko di Medan,” kata Dedi saat apel pemberangkatan personel di Lapangan Bhayangkara, Jakarta Selatan, Jumat (26/12/2025).
Klik mureks.co.id untuk tahu artikel menarik lainnya!
Setelah itu, ia akan melanjutkan perjalanan ke Aceh Utara untuk melakukan pengecekan langsung di lapangan. “Kemudian besok saya ke Aceh Utara langsung on the spot, cek semua kepentingan-kepentingan, kebutuhan-kebutuhan anggota apa yang mendasar, yang mendasar yang harus segera saya penuhi,” tambahnya.
Dedi berharap, dengan peninjauan ini, operasional kepolisian dalam memberikan perlindungan dan pengayoman kepada masyarakat dapat berjalan optimal. Ia juga menyampaikan bahwa Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo telah memerintahkan jajarannya untuk memperkuat pasukan kemanusiaan, khususnya di wilayah Aceh.
Perhatian khusus diberikan kepada Aceh Tamiang. “Kemudian setelah itu, saya bersama tim langsung ke Aceh Tamiang. Di Aceh Tamiang akan saya cek juga, khususnya atensi Bapak Kapolri untuk Aceh Tamiang, tolong Aceh Tamiang diperkuat jumlah anggota kita, jumlah sarana prasarana pendukung apa yang dibutuhkan,” tegas Dedi.
Pengecekan akan meliputi berbagai peralatan pendukung mitigasi bencana seperti alat berat, sarana distribusi logistik, serta dukungan penyediaan air bersih. Dedi menekankan pentingnya mencatat seluruh kebutuhan di lapangan. “Kemudian dapur lapangan, air bersih, ya kemudian pelayanan kesehatan juga harus dicek. Nanti kita akan coba cek kebutuhan-kebutuhan yang harus saya penuhi dari Jakarta,” ujarnya.
Di sisi lain, Asisten Utama Kapolri Bidang Operasi (Astamaops) Komjen Pol. Mohammad Fadil Imran telah menyusun strategi untuk mempercepat pemulihan wilayah pascabencana. Persiapan ini menjadi krusial mengingat bulan Ramadhan akan jatuh pada Februari 2026.
Dedi menjelaskan, “Sehingga ketika nanti masuk tahun depan, di Januari 2026, kita jauh lebih siap. Secara personel kita siap, secara peralatan pendukung kita siap, ya dan kebutuhan-kebutuhan apa dalam satu bulan ke depan ini yang kita butuhkan, kita persiapkan semuanya.” Ia menambahkan, “Nanti kita desain lagi menjelang bulan suci Ramadan. Di Februari sudah dipersiapkan semuanya oleh Pak Astamaops, ini kebutuhan-kebutuhan mendesak apa. Tempat-tempat ibadah, wajib. Nanti kita bersama-sama kolaborasi, sinergi dengan semua pihak untuk segera kita persiapkan.”
Data Korban dan Dampak Bencana
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat, korban tewas akibat bencana banjir bandang dan longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat telah mencapai 1.135 orang. Selain itu, sebanyak 489.600 orang masih mengungsi.
Data yang dihimpun dari situs resmi BNPB pada Jumat (26/12/2025) pukul 09.40 WIB menunjukkan bahwa jumlah korban tersebut berasal dari 52 kabupaten/kota di tiga provinsi terdampak. Sebanyak 173 orang juga dilaporkan masih hilang.
Aceh Utara menjadi wilayah dengan jumlah korban tewas tertinggi, mencapai 205 orang. Berikut adalah data korban tewas dari 10 kabupaten/kota dengan jumlah tertinggi berdasarkan data BNPB:
- Aceh Utara: 205 orang
- Agam: 191 orang
- Tapanuli Tengah: 133 orang
- Aceh Tamiang: 88 orang
- Tapanuli Selatan: 88 orang
- Aceh Timur: 57 orang
- Sibolga: 55 orang
- Bireuen: 38 orang
- Tapanuli Utara: 36 orang
- Padang Pariaman: 35 orang
BNPB juga mengingatkan bahwa jumlah korban tewas, hilang, dan pengungsi dapat berubah seiring proses pendataan yang terus dilakukan. Pemerintah saat ini berfokus pada perbaikan berbagai fasilitas publik yang rusak serta pembangunan hunian sementara dan hunian tetap bagi warga terdampak bencana.






