Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian mengumumkan pemerintah akan menyalurkan bantuan renovasi rumah dan hunian bagi warga yang terdampak bencana di Sumatra. Bantuan ini mencakup dana renovasi serta penyediaan hunian sementara dan tetap.
Bantuan renovasi rumah dibagi menjadi dua kategori: Rp 15 juta untuk rumah rusak ringan dan Rp 30 juta untuk rumah rusak sedang. Selain itu, pemerintah juga menyiapkan hunian sementara (huntara) dan hunian tetap (huntap) bagi warga yang rumahnya mengalami kerusakan berat atau hilang akibat bencana.
Klik mureks.co.id untuk tahu artikel menarik lainnya!
Tito menjelaskan, warga terdampak juga diberikan pilihan untuk tinggal sementara bersama keluarga atau kerabat sambil menunggu proses pembangunan hunian tetap selesai. “Ada yang mungkin hunian sementara, [di]siapkan. Ada juga yang mungkin ingin mendapatkan biaya bantuan, [namun] ingin di rumah keluarganya. Ada pilihan,” ujar Tito dalam konferensi pers.
Pernyataan tersebut disampaikan Mendagri dalam Konferensi Pers Pemulihan dan Rencana Strategis Pascabencana Jelang Akhir Tahun yang digelar di Posko Terpadu Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, pada Senin, 29 Desember 2025.
Pemerintah tengah menyinergikan pelaksanaan pembangunan hunian melalui beberapa skema, termasuk pembangunan huntap oleh Danantara, Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), serta dukungan gotong royong dari berbagai pihak.
Namun, Tito menegaskan bahwa percepatan penyaluran bantuan renovasi sangat bergantung pada kelengkapan dan keakuratan data penerima di daerah. Oleh karena itu, pemerintah daerah (pemda) diminta untuk segera merampungkan pendataan by name, by address bagi rumah yang rusak ringan, sedang, dan berat.
“Data yang kita harapkan by name, by address. Dari yang [rumah] rusak ringan, sedang, [dan] berat tersebut. Data ini kemarin kesepakatannya adalah dari Pemda yang membuat,” jelasnya.
Berdasarkan data sementara dari tiga provinsi terdampak bencana di Sumatra, tercatat total 213.432 unit rumah mengalami kerusakan. Rinciannya, 68.850 rumah rusak ringan, 37.520 rumah rusak sedang, dan 56.108 rumah rusak berat.
Mendagri menyebut, sekitar dua pertiga dari total rumah terdampak masuk dalam kategori rusak ringan dan rusak sedang. Dengan penyaluran bantuan yang cepat, diharapkan sebagian besar warga dapat segera kembali menempati rumah mereka sembari proses pemulihan lingkungan berjalan.
Konferensi pers yang berlangsung sekitar satu jam tersebut turut dihadiri oleh sejumlah pejabat tinggi negara. Mereka adalah Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno, Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya, Wakil Menteri Sosial (Wamensos) Agus Jabo Priyono, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, serta Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari.
Kehadiran para pejabat lintas kementerian dan lembaga ini menunjukkan sinergi pemerintah pusat dalam mempercepat penanganan dan pemulihan wilayah terdampak bencana di Sumatra.






