Berita

Speedometer Bus Cahaya Trans yang Tewaskan 16 Orang Mati, Polisi Belum Pastikan Kecepatan

Advertisement

Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Semarang mengungkapkan temuan krusial terkait kecelakaan maut Bus PO Cahaya Trans yang menewaskan 16 orang di simpang susun Exit Tol Krapyak, Kota Semarang. Speedometer bus nahas tersebut diketahui dalam kondisi tidak berfungsi saat insiden terjadi, meskipun bus sebelumnya dinyatakan laik jalan.

Kapolrestabes Semarang Kombes Muhammad Syahduddi menjelaskan, hasil pemeriksaan dari Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) menyatakan bahwa bus tersebut secara teknis memenuhi syarat untuk beroperasi. “Memang dari Balai Pengelola Transportasi Darat juga menyatakan bahwa bus tersebut pada dasarnya dinyatakan laik jalan,” kata Syahduddi saat jumpa pers di Pos Terpadu Nataru, Simpang Lima Semarang, Selasa (23/12/2025) malam.

Dapatkan berita menarik lainnya di mureks.co.id.

Syahduddi menambahkan, pihaknya juga telah melakukan serangkaian penelitian mendalam terhadap kondisi bus pascakecelakaan. Penyelidikan ini melibatkan tim dari Traffic Accident Analysis (TAA) Direktorat Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Jawa Tengah dan Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri.

“Kami juga melakukan serangkaian kegiatan penelitian terhadap kendaraan tersebut dengan melibatkan tim dari Traffic Accident Analysis Dirlantas Polda Jawa Tengah dan juga dari Korlantas Polri,” ujarnya.

Advertisement

Dari hasil penelitian tersebut, kondisi komponen vital bus seperti ban dan sistem pengereman dinyatakan dalam keadaan baik. “Terhadap kendaraan tersebut baik dalam terkait dengan kondisi ban, kemudian juga sistem pengereman, kondisinya cukup baik,” sambung Syahduddi.

Namun, kendala muncul dalam penentuan kecepatan pasti bus saat kecelakaan. Kombes Syahduddi menegaskan bahwa speedometer bus ditemukan dalam kondisi mati atau tidak berfungsi. Hal ini menyulitkan pihak kepolisian untuk memastikan angka kecepatan yang tepat.

“Kami belum bisa memastikan (kecepatannya). Berdasarkan pengakuan tersangka dia mengakui ketika memasuki TKP dalam kondisi kecepatan cukup tinggi. Pada saat kita cek memang speedometernya kondisi mati atau tidak berfungsi,” jelas Syahduddi.

Advertisement
Mureks