Berita

Pemprov DKI Jakarta Teken Kontrak Proyek Pengendalian Banjir dan Rob Senilai Rp 2,62 Triliun

Advertisement

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta secara resmi meneken kontrak proyek pengendalian banjir dan rob di Ibu Kota. Proyek strategis ini menelan anggaran sebesar Rp 2,62 triliun dan ditargetkan untuk penanganan jangka menengah.

Penandatanganan kontrak tersebut dilakukan oleh Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung pada Rabu, 24 Desember 2025, di Balai Kota DKI Jakarta. Dalam sambutannya, Pramono menyatakan dimulainya proyek ini.

Pantau terus artikel terbaru dan terupdate hanya di mureks.co.id!

“Bismillahirrahmanirrahim, pada hari ini Rabu tanggal 24 Desember tahun 2025, pembangunan proyek pengendalian banjir dan rob Jakarta tahun 2025-2027 dengan ini saya nyatakan dimulai,” kata Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung.

Rencana Jangka Menengah dan Normalisasi Sungai

Pramono mengungkapkan kegembiraannya atas perencanaan yang matang untuk mengatasi banjir Jakarta. Ia menekankan bahwa penanganan banjir tidak boleh bersifat sporadis atau hanya jangka pendek, melainkan harus terencana untuk jangka menengah, termasuk pembangunan National Capital Integrated Coastal Development (NCICD).

“Apalagi tadi kalau disebut nilainya cukup besar dan yang saya senang adalah planning kita. Rencana kita untuk mengatasi banjir ini tidak bersifat sporadis, tidak bersifat hanya jangka pendek, tetapi lebih ke jangka menengah termasuk pembangunan untuk apa yang kita sebut dengan NCICD yang kemarin saya ada di Ancol untuk meresmikan itu,” ucapnya.

Gubernur juga meminta jajaran Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta untuk melakukan penanganan yang lebih terencana, termasuk normalisasi sungai-sungai utama di Jakarta.

“Penanganannya lebih terencana termasuk normalisasi Sungai Ciliwung, Kali Krukut, kemudian tanggul-tanggul yang memang harus kita atasi, kita persiapkan. Maka harus dipersiapkan dari sekarang, termasuk polder-polder dan embung dan sebagainya,” ujarnya.

Detail Proyek dan Lokasi Prioritas

Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta, Ika Agustin Ningrum, menjelaskan bahwa proyek pengendalian banjir dan rob ini akan dilaksanakan mulai tahun 2026 hingga 2027. Pembangunan akan dibagi menjadi empat klaster utama.

Advertisement

“Yang pertama adalah pembangunan sistem polder, kemudian pembangunan kali dan sungai, pembangunan embung atau waduk, dan pembangunan serta perkuatan tanggul pengaman pantai,” ucap Ika.

Ika merinci bahwa paket kegiatan yang diluncurkan telah melalui proses tender. Proyek ini meliputi 9 paket pembangunan sistem polder di 13 lokasi dengan penambahan 63 unit pompa baru, 2 paket pembangunan embung di 3 lokasi, serta 2 paket pembangunan tanggul pengaman pantai sepanjang 2 km dan revitalisasi sungai sepanjang 2 km. Total anggaran untuk seluruh kegiatan ini mencapai Rp 2,62 triliun.

“Dapat kami laporkan Pak, paket kegiatan yang akan kami luncurkan pada hari ini telah melalui proses tender, meliputi 9 paket pembangunan sistem polder di 13 lokasi dengan penambahan 63 unit pompa di luar yang existing saat ini. Kemudian terdapat 2 paket pembangunan embung terdiri dari 3 lokasi.”

“2 paket pembangunan tanggul pengaman pantai sepanjang 2 km serta revitalisasi sungai sepanjang 2 km. Dengan nilai total anggaran sebesar Rp 2,62 triliun,” tambahnya.

Lokasi pengerjaan proyek akan difokuskan pada wilayah-wilayah yang secara historis mengalami genangan atau banjir berulang pada periode tahun 2020-2024. Seluruh lima wilayah Jakarta akan terjangkau oleh proyek ini.

“Kawasan yang akan kami laksanakan meliputi Jakarta Barat, Jakarta Pusat, Jakarta Timur, Jakarta Selatan, dan Jakarta Utara. Jadi lima wilayah semuanya tercover,” imbuhnya.

Advertisement
Mureks