Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Tulungagung, Jawa Timur, meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi lonjakan arus kendaraan. Peningkatan volume lalu lintas ini diprediksi terjadi menjelang libur Tahun Baru 2026, khususnya menuju sejumlah objek wisata pesisir melalui Jalur Lintas Selatan (JLS).
Antisipasi Lonjakan Arus di Jalur Wisata
Kasat Lantas Polres Tulungagung, AKP Taufik Nabila, menyatakan pihaknya telah mengerahkan personel untuk pengamanan dan pengaturan lalu lintas. “Kami kerahkan personel ke sana untuk melakukan pengamanan dan pengaturan lalu lintas, terutama di spot yang diperkirakan terjadi lonjakan arus,” kata AKP Taufik Nabila di Tulungagung, Selasa.
Dapatkan berita menarik lainnya di mureks.co.id.
Petugas kepolisian lalu lintas secara rutin melakukan patroli dan pemantauan arus di beberapa titik krusial, terutama di JLS Pantai Gemah dan sekitarnya yang menjadi destinasi wisata favorit masyarakat.
AKP Taufik menambahkan bahwa selama libur Natal sebelumnya, kondisi arus lalu lintas di JLS masih relatif terkendali. “Selama libur Natal, arus lalu lintas di JLS relatif lancar dan belum memerlukan rekayasa lalu lintas. Meski sempat ada peningkatan, tapi volumenya masih terkendali,” jelas Taufik.
Kegiatan patroli ini dilakukan dengan pendekatan simpatik, disertai pemasangan rambu imbauan. Kesiapan pengalihan arus juga telah disiapkan apabila terjadi kepadatan kendaraan yang signifikan.
Fokus ke Pantai Sine dan Prediksi Tahun Baru
Meskipun Pantai Gemah belum mengalami lonjakan berarti, peningkatan arus justru terpantau di kawasan JLS Pantai Sine. “Kondisi tersebut belum sampai menimbulkan kemacetan atau penumpukan kendaraan,” ujar AKP Taufik Nabila.
Ia menjelaskan bahwa kawasan Pantai Sine mulai ramai dikunjungi karena jalurnya baru terhubung. Oleh karena itu, wilayah tersebut menjadi perhatian khusus bagi Satlantas untuk memperluas area patroli.
Menjelang libur Tahun Baru 2026, Satlantas Polres Tulungagung memprediksi volume kendaraan akan meningkat dibandingkan libur Natal, berdasarkan evaluasi pengamanan tahun sebelumnya. Untuk mengantisipasi hal ini, lima tim pengamanan telah disiagakan dan disebar di titik-titik strategis. Titik-titik tersebut meliputi JLS, Cuiri, Jetaan, Ngujang, serta jalur Campurdarat–Boyolangu.
AKP Taufik Nabila menegaskan kesiapan pihaknya dalam menghadapi situasi terburuk. “Jika terjadi peningkatan arus dari selatan menuju kota atau sebaliknya, kami akan lakukan pengaturan dan pengalihan wilayah Ngantru,” pungkas Taufik.
