Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur (Kapolda Jatim) Irjen Pol. Nanang Avianto mengimbau masyarakat untuk merayakan malam pergantian Tahun Baru 2026 secara sederhana, tertib, dan penuh empati. Imbauan ini disampaikan sebagai bentuk penghormatan terhadap duka mendalam yang dialami warga di sejumlah wilayah Sumatra akibat bencana alam yang menelan banyak korban jiwa.
Menurut Irjen Nanang, perayaan Tahun Baru tetap dapat dilaksanakan, namun tidak secara berlebihan. Sikap proporsional dinilai krusial sebagai wujud kepedulian terhadap saudara sebangsa yang tengah menghadapi masa sulit pascabencana.
Klik mureks.co.id untuk tahu artikel menarik lainnya!
Empati untuk Korban Bencana Sumatra
Irjen Nanang menyoroti musibah yang melanda Sumatra, mulai dari Aceh, Sumatra Utara, hingga Sumatra Barat. Bencana alam tersebut telah menelan ribuan korban jiwa, dan hingga kini masih banyak yang belum ditemukan.
“Kita harus prihatin dan ingat saudara-saudara kita di Sumatra, mulai dari Aceh, Sumatra Utara, hingga Sumatra Barat, yang baru mengalami musibah. Sampai saat ini masih banyak korban yang belum ditemukan,” ujar Irjen Nanang di Kota Malang pada Selasa (30/12).
Ia menambahkan, tim gabungan masih terus berupaya melakukan pencarian korban dan menyalurkan bantuan kemanusiaan ke wilayah terdampak. Kapolda Jatim juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk mendoakan para korban serta keluarga yang ditinggalkan agar diberikan ketabahan dan kekuatan.
“Kita imbau masyarakat mendoakan supaya saudara-saudara kita di Sumatra dikuatkan. Semoga yang belum ketemu bisa ditemukan dan keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan,” jelasnya.
Jaga Toleransi dan Keselamatan
Selain aspek empati, Irjen Nanang juga mengingatkan pentingnya menjaga kerukunan dan toleransi antarumat beragama. Ia menekankan bahwa malam pergantian tahun akan berbarengan dengan berbagai kegiatan ibadah di rumah ibadah maupun ruang publik.
“Kita harus saling menghargai dan memberikan toleransi terhadap kegiatan masing-masing,” kata Irjen Nanang.
Dalam kesempatan yang sama, ia turut menyoroti aspek keselamatan bagi masyarakat yang melakukan perjalanan saat malam pergantian tahun. Pengendara diimbau untuk mematuhi aturan lalu lintas dan tidak memaksakan diri saat berkendara.
Pemanfaatan rest area dan fasilitas umum lainnya disarankan untuk menjaga kondisi fisik selama perjalanan. Keselamatan keluarga, menurutnya, harus menjadi prioritas utama.
“Paling tidak mampir di rest area, pergunakan fasilitas tersebut dengan baik. Kita harus mementingkan keselamatan, pastikan keluarga selamat dari berangkat hingga kembali ke rumah,” tuturnya.
Irjen Nanang berharap, seluruh rangkaian perayaan Tahun Baru 2026 di Jawa Timur dapat berlangsung aman, tertib, dan kondusif. Ia menegaskan bahwa suasana pergantian tahun seharusnya tidak hanya diisi dengan perayaan, tetapi juga refleksi, kepedulian sosial, dan semangat kemanusiaan.






