Pembalap World Superbike (WorldSBK) Toprak Razgatlioglu dipastikan akan menjajal kerasnya persaingan MotoGP mulai musim 2026. Keputusan ini diambil setelah ia berhasil mengoleksi tiga gelar juara dunia WorldSBK, yakni pada 2021 bersama Yamaha, serta 2024 dan 2025 dengan BMW.
Razgatlioglu akan bergabung dengan tim satelit Yamaha, Prima Pramac Racing, mengakhiri penantian panjangnya untuk pindah ke kelas premier yang telah tertunda sejak 2020. Namun, ambisi meraih kesuksesan di MotoGP bukanlah perkara mudah, mengingat sejarah mencatat belum ada satu pun juara WorldSBK yang berhasil menjuarai MotoGP.
Pantau terus artikel terbaru dan terupdate hanya di mureks.co.id!
Sepanjang sejarah, hanya enam pembalap yang pernah menjuarai WorldSBK kemudian beralih ke MotoGP. Ironisnya, tak satu pun dari mereka mampu memecahkan ‘kutukan’ untuk meraih gelar juara dunia di kelas balap motor paling bergengsi tersebut. Akankah Toprak Razgatlioglu mampu mengubah catatan sejarah ini?
Jejak Para Juara WorldSBK di MotoGP
Scott Russell
Scott Russell, juara WorldSBK 1993 bersama Kawasaki, memulai karier di AMA Supersport pada 1987 dan menjuarai AMA Superbike 1992. Setelah meraih tiga podium di WorldSBK pada 1992, ia menjalani debut penuh dan langsung menjadi juara dunia pada 1993.
Pada 1994, Russell bersaing ketat dengan legenda WorldSBK, Carl Fogarty, namun harus puas menjadi runner-up. Ia kemudian debut di kelas GP500 bersama Suzuki pada 1995 dan mengakhiri musim di peringkat keenam. Meski demikian, Russell memutuskan kembali ke WorldSBK pada 1997 dan mengoleksi dua podium selama kariernya di MotoGP.
Troy Bayliss
Troy Bayliss adalah salah satu nama besar yang menjuarai WorldSBK sebanyak tiga kali (2001, 2006, 2008) bersama Ducati. Setelah gelar pertamanya pada 2001 dan menjadi runner-up pada 2002, Bayliss mendapat kesempatan membela tim pabrikan Ducati di MotoGP pada 2003.
Sayangnya, selama tiga tahun berturut-turut di MotoGP, ia hanya mampu finis di peringkat 6, 14, dan 15. Hal ini mendorongnya kembali ke WorldSBK dan meraih dua gelar lagi. Namun, Bayliss sempat kembali ke MotoGP pada seri Valencia 2006 sebagai pengganti Sete Gibernau yang cedera, dan secara mengejutkan berhasil meraih kemenangan. Kemenangan ini dikenang sebagai salah satu yang paling legendaris dalam sejarah MotoGP, dan ia mengoleksi total lima podium di kelas premier.
Colin Edwards
Colin Edwards, juara WorldSBK 2000 dan 2002, memulai debut di ajang tersebut pada 1995 bersama Yamaha. Setelah tiga tahun tanpa gelar, ia pindah ke Honda dan berhasil meraih dua gelar juara dunia.
Aprilia kemudian merekrutnya untuk MotoGP 2003, namun ia gagal kompetitif. Edwards lalu pindah ke Telefonica Movistar Honda (kini Gresini Racing) pada 2004, finis di peringkat kelima. Ia juga sempat menjadi rekan setim Valentino Rossi di Gauloises Yamaha (kini Monster Energy Yamaha). Meskipun tidak pernah menjuarai atau memenangkan balapan di MotoGP, Edwards berhasil meraih 12 podium dan finis terbaik di peringkat keempat pada 2005.
Neil Hodgson
Neil Hodgson, juara WorldSBK 2003, memulai karier di WorldSBK pada 1996 bersama Ducati. Setelah periode kurang memuaskan, termasuk saat membela Kawasaki pada 1998, ia beralih ke British Superbike pada 2000 dan berhasil meraih gelar juara.
Prestasi ini membawanya kembali ke WorldSBK bersama Ducati pada 2001, dan ia tampil dominan untuk merebut gelar dunia pada 2003. Setahun kemudian, Ducati memindahkannya ke MotoGP untuk membela Team d’Antin (kini Pramac Racing). Namun, Hodgson tidak pernah mampu tampil kompetitif di MotoGP dan tidak meraih podium sebelum akhirnya pensiun pada 2010 setelah beralih ke AMA Superbike dan British Superbike.
James Toseland
James Toseland, juara WorldSBK 2004 dan 2007, debut di WorldSBK pada 2001 bersama Ducati. Ia menjadi juara WorldSBK termuda dalam sejarah pada 2004 di usia 23 tahun 364 hari. Pada 2006, ia pindah ke Honda dan kembali meraih gelar juara setahun kemudian.
Prestasi gemilangnya menarik perhatian Tech 3 Yamaha, yang menawarinya tempat di MotoGP. Sayangnya, Toseland yang juga seorang musisi ini gagal tampil kompetitif dan tidak pernah sekalipun menapakkan kaki di tangga podium MotoGP.
Ben Spies
Ben Spies menjalani debut MotoGP pada 2008 melalui tiga jatah wildcard dari Suzuki, setelah mendominasi AMA Superbike selama tiga musim. Meskipun santer dikabarkan akan pindah ke MotoGP pada 2009, ia justru memilih berlaga di WorldSBK bersama Yamaha dan langsung menjuarai ajang tersebut sebagai rookie.
Pada 2010, Spies akhirnya mendapatkan tawaran ke MotoGP bersama Tech 3 Yamaha. Setahun kemudian, ia dipindahkan ke tim pabrikan Yamaha sebagai pengganti Valentino Rossi dan berhasil meraih satu kemenangan. Namun, cedera menjadi penghalang. Pada 2012, ia mengalami cedera bahu kanan, dan saat pindah ke Pramac Racing pada 2013, ia kembali cedera bahu kiri. Cedera yang tak kunjung pulih memaksa pembalap Amerika Serikat ini pensiun dini pada usia 29 tahun, dengan total enam podium di MotoGP.
Dengan rekam jejak para pendahulunya yang belum berhasil meraih gelar juara dunia MotoGP, tantangan besar menanti Toprak Razgatlioglu. Apakah ia akan menjadi pembalap pertama yang mematahkan ‘kutukan’ ini dan mengukir sejarah baru di kelas premier?






