Tren

Pupuk Indonesia Umumkan Penyaluran Pupuk Subsidi di Sulawesi Selatan Lampaui Realisasi 2024

MAKASSAR – PT Pupuk Indonesia (Persero) mengumumkan bahwa penyaluran pupuk subsidi di Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) hingga 22 Desember 2025 telah mencapai 663.327 ton. Angka ini secara signifikan melampaui realisasi penyaluran pada tahun sebelumnya, 2024.

Senior Manager Pupuk Indonesia Wilayah Sulawesi, Maluku, dan Papua (Sulamapua), Sukodim, menyatakan bahwa capaian tersebut menunjukkan peningkatan yang positif. “Angka ini telah melampaui realisasi penyaluran di 2024 yang sebesar 642.000 ton, meningkat 21.000 ton atau 3 persen,” ujar Sukodim di Makassar, Selasa (30/12).

Simak artikel informatif lainnya hanya di mureks.co.id.

Meskipun demikian, realisasi penyaluran pupuk subsidi di Sulsel masih berada di angka 78 persen dari total alokasi yang ditetapkan Kementerian Pertanian untuk tahun ini, yakni sebesar 846.721 ton. Sukodim tetap optimistis terhadap peningkatan lebih lanjut.

“Kita optimistis hingga akhir Desember pertumbuhan realisasi penyaluran pupuk di Sulawesi Selatan dapat mencapai minimal 5 persen dibandingkan tahun sebelumnya,” tambahnya.

Secara komposisi jenis pupuk, Sukodim merinci bahwa realisasi penyaluran pupuk urea di Sulawesi Selatan telah mencapai sekitar 80 persen. Sementara itu, pupuk NPK dan NPK Ponska masing-masing mencatatkan realisasi 88 persen. Dengan capaian ini, Pupuk Indonesia memproyeksikan realisasi penyaluran pupuk NPK dapat menembus 90 persen hingga akhir tahun.

Namun, realisasi pupuk organik dan NPK kakao masih relatif rendah. Penyaluran NPK kakao di Sulsel tercatat sekitar 64 persen dari total alokasi. Sukodim menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi kondisi ini.

“Kondisi ini dipengaruhi oleh karakteristik tanaman perkebunan kakao, di mana dampak keterlambatan pemupukan tidak langsung terlihat, serta adanya alih fungsi lahan dan tanaman kakao yang belum diremajakan,” urai Sukodim.

Meski demikian, secara regional di wilayah Sulawesi, Maluku, dan Papua, realisasi penyaluran NPK kakao mengalami peningkatan yang signifikan. Dari 35.000 ton pada tahun 2024, angka tersebut naik menjadi 50.944 ton pada tahun ini, menunjukkan peningkatan sebesar 16.000 ton.

Sukodim menegaskan bahwa Pupuk Indonesia terus berkomitmen dalam mendukung ketahanan pangan nasional. Hal ini diwujudkan melalui penyediaan pupuk subsidi yang berpegang pada prinsip “tujuh tepat”.

Prinsip “tujuh tepat” tersebut meliputi tepat jenis, tepat jumlah, tepat harga sesuai harga eceran tertinggi (HET), tepat waktu, tepat tempat, tepat mutu sesuai standar SNI, serta tepat sasaran kepada petani yang berhak menerima.

Mureks