Manchester United kembali gagal meraih poin penuh di kandang sendiri setelah ditahan imbang 1-1 oleh Wolverhampton Wanderers pada pekan ke-20 Premier League. Laga yang berlangsung di Old Trafford pada Rabu (31/12) dini hari WIB ini memicu gelombang kritik dari warganet, terutama yang ditujukan kepada pelatih Ruben Amorim.
Setan Merah sempat unggul lebih dulu melalui gol Joshua Zirkzee pada menit ke-27. Penyerang asal Belanda itu berhasil memanfaatkan celah di lini pertahanan Wolves dan menuntaskan peluang dengan baik. Namun, keunggulan tersebut sirna menjelang turun minum setelah Ladislav Krejci menyamakan kedudukan di masa injury time babak pertama, memanfaatkan kelengahan lini belakang tuan rumah.
Simak artikel informatif lainnya hanya di mureks.co.id.
Hasil imbang ini terasa menyakitkan bagi Manchester United. Tambahan satu poin membuat mereka tertahan di posisi keenam klasemen sementara dan gagal memangkas jarak menuju zona Liga Champions. Padahal, pertandingan ini dinilai sebagai kesempatan emas untuk meraih kemenangan, mengingat Wolves datang sebagai tim juru kunci yang sedang berjuang keluar dari zona degradasi.
Kekecewaan suporter semakin memuncak karena ini bukan kali pertama United kehilangan poin di Old Trafford saat menghadapi tim papan bawah. Sebelumnya, mereka juga gagal menang ketika menjamu West Ham United. Ironisnya, United justru tampil meyakinkan dengan kemenangan telak 4-1 atas Wolves pada pertemuan sebelumnya di kandang lawan.
Taktik Tiga Bek Amorim Jadi Sorotan
Sorotan utama pasca-pertandingan langsung mengarah kepada pelatih Ruben Amorim. Pelatih asal Portugal itu menuai kritik karena kembali menerapkan skema tiga bek. Keputusan tersebut dipertanyakan, mengingat Manchester United tampil lebih solid dan meraih kemenangan saat menggunakan formasi empat bek dalam laga Boxing Day melawan Newcastle United.
Banyak pendukung menilai pendekatan taktik tiga bek membuat permainan United terlalu berhati-hati dan kurang agresif, terutama saat menghadapi lawan yang seharusnya bisa ditekan sejak awal pertandingan. Selain taktik, keputusan pergantian pemain yang dilakukan Amorim juga menjadi bahan perdebatan. Beberapa pemain yang tampil cukup dominan justru ditarik keluar, sementara pemain muda yang masuk dinilai tidak memberikan dampak signifikan.
Reaksi Keras Warganet di Media Sosial
Media sosial pun langsung dipenuhi reaksi keras dari para penggemar. Warganet mempertanyakan konsistensi Amorim dalam meramu strategi. Bahkan, beberapa di antaranya mulai meragukan kecocokannya sebagai pelatih Manchester United. Kritik tajam membanjiri kolom komentar, mencerminkan kekecewaan suporter terhadap performa tim dan keputusan di pinggir lapangan.
Bagi Wolverhampton Wanderers, hasil imbang ini menjadi angin segar. Satu poin dari Old Trafford mengakhiri rentetan hasil negatif mereka dan bisa menjadi modal penting untuk memperbaiki posisi di klasemen. Sementara itu, bagi Manchester United, tekanan terhadap Ruben Amorim dipastikan semakin besar.
Dengan jadwal padat dan target finis di zona Liga Champions, konsistensi menjadi tuntutan mutlak. Jika hasil serupa terus berulang, kritik dari publik dipastikan akan semakin keras mengiringi langkah Setan Merah di sisa musim ini.






