Nasional

Puluhan WBP Nasrani Lapas Besi Nusakambangan Ikuti Ibadah Virtual, Perkuat Iman dan Harapan

Nusakambangan – Sebanyak 39 Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Nasrani Lapas Kelas IIA Besi Nusakambangan mengikuti Ibadah Bersama bertema “Sungai Kehidupan” pada Selasa, 30 Desember 2025. Kegiatan spiritual ini diselenggarakan secara virtual dan menjadi bagian penting dari pembinaan kepribadian serta pemenuhan hak beribadah bagi WBP.

Ibadah ini diinisiasi oleh Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Kemenimipas) dan diikuti oleh WBP Nasrani dari berbagai Unit Pelaksana Teknis Pemasyarakatan di seluruh Indonesia. Pelaksanaannya secara daring melalui platform Zoom, mencakup rangkaian puji-pujian, penyampaian firman Tuhan oleh Ps. Daniel Alexander selaku Pendiri Yayasan PESAT Nabire, serta sambutan dari Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan.

Pantau terus artikel terbaru dan terupdate hanya di mureks.co.id!

Seluruh rangkaian ibadah berlangsung khidmat dengan pengawalan dan pendampingan ketat dari petugas Lapas Besi. Hal ini menunjukkan komitmen Lapas dalam menjamin setiap kegiatan keagamaan dapat berjalan aman, tertib, dan bermakna bagi warga binaan.

Direktur Jenderal Pemasyarakatan, Mashudi, dalam sambutannya menegaskan bahwa ibadah bersama ini merupakan sarana pembinaan spiritual yang krusial bagi WBP. “Ibadah ini bukan sekadar perayaan, tetapi momentum untuk memperkuat iman, membangun harapan, serta menumbuhkan semangat perubahan diri yang lebih baik. Pemasyarakatan hadir untuk membina, bukan semata-mata menghukum,” ujarnya.

Senada dengan itu, Kalapas Kelas IIA Besi Nusakambangan, Muda Husni, menjelaskan bahwa keikutsertaan WBP Nasrani dalam ibadah ini adalah bagian dari pemenuhan hak dasar sekaligus proses pembinaan kepribadian. “Kami berkomitmen memberikan ruang seluas-luasnya bagi warga binaan untuk menjalankan ibadah sesuai keyakinannya. Pembinaan spiritual seperti ini sangat penting dalam membentuk karakter dan kesiapan mereka untuk kembali ke masyarakat,” jelasnya.

Salah satu WBP peserta ibadah, yang diidentifikasi dengan inisial JK, mengungkapkan rasa syukur dan harapan yang diperolehnya dari kegiatan tersebut. “Kami merasa diperhatikan dan dikuatkan secara rohani. Ibadah ini memberi kami pengharapan baru untuk terus memperbaiki diri dan menjalani masa pidana dengan lebih positif,” tuturnya.

Melalui pelaksanaan Ibadah Bersama ini, Lapas Besi Nusakambangan berharap pembinaan keagamaan dapat terus menjadi sarana pemulihan mental dan spiritual WBP. Selain itu, kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat nilai toleransi, kedamaian, dan harapan dalam keseluruhan proses pembinaan pemasyarakatan.

Mureks