PT Pos Indonesia (Persero) terus menggenjot penyaluran Bantuan Langsung Tunai Sementara (BLTS) atau BLT Kesra menjelang akhir tahun 2025. Dengan sisa waktu sekitar tiga hari hingga 31 Desember 2025, perusahaan logistik negara ini menargetkan 18 juta penerima manfaat di seluruh Indonesia dapat menerima bantuan tepat waktu dan tepat sasaran.
Untuk memperlancar proses distribusi, PT Pos Indonesia telah menambah jumlah tenaga personel serta memperpanjang jam operasional kantor pos. Langkah ini diambil guna menghindari penumpukan antrean dan memastikan pelayanan berjalan optimal.
Simak artikel informatif lainnya hanya di mureks.co.id.
Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama PT Pos Indonesia (Persero) Haris, saat meninjau Kantor Pos Kebonrojo Surabaya pada Senin (29/12/2025), menegaskan komitmen perusahaan. “Jadi masyarakat tidak perlu berkerumun. Jadwal sudah kami atur agar pelayanan berjalan lancar. Untuk lansia dan penerima yang sakit, kami siap melakukan pengantaran melalui koordinasi dengan pendamping atau RT/RW,” ujar Haris, dikutip dari Antara.
Haris juga mengimbau masyarakat penerima bantuan yang telah menerima surat pemberitahuan melalui RT/RW untuk mematuhi jadwal penyaluran yang telah ditetapkan. Mekanisme penyaluran BLTS sendiri dilakukan melalui tiga pola, yakni pembayaran di kantor pos, penyaluran di komunitas seperti kantor kelurahan atau desa, serta pengantaran langsung ke rumah bagi penerima yang membutuhkan layanan khusus.
Capaian Penyaluran dan Peninjauan Mensos
Hingga Senin (29/12/2025), PT Pos Indonesia melaporkan telah menyalurkan bantuan kepada sekitar 14 juta penerima dari total 18 juta penerima manfaat di seluruh Indonesia. Khusus untuk wilayah Jawa Timur, dari alokasi sebanyak 593 ribu penerima manfaat, sekitar 544 ribu penerima atau setara 92 persen telah berhasil menerima bantuan.
Di Kota Surabaya, jumlah penerima BLTS mengalami penambahan signifikan. Dari alokasi awal sekitar 70 ribu penerima, terdapat tambahan 19 ribu penerima berdasarkan pembaruan data terbaru. “Mulai hari ini kami akan mulai membayarkan tambahan tersebut,” kata Haris.
Pada kesempatan yang sama, Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul turut meninjau penyaluran BLTS tahap akhir di Kantor Pos Kebonrojo Surabaya, Jawa Timur. Kunjungan ini bertujuan untuk memastikan bahwa bantuan disalurkan kepada masyarakat yang benar-benar membutuhkan.
“Bantuan-bantuan reguler kita selama ini menyasar sekitar 18 juta keluarga penerima manfaat (KPM). Tapi dalam BLTS ini ditingkatkan penerima manfaatnya menjadi 35 juta. Maka itu, kita perlu melakukan verifikasi cepat terhadap KPM yang memenuhi kriteria,” jelas Gus Ipul dalam keterangannya, Senin (29/12/2025).
Gus Ipul merinci, dari total 35.046.783 KPM, sebanyak 33.244.280 KPM dinyatakan lolos verifikasi dan layak menerima bantuan sosial. Dari jumlah tersebut, lebih dari 16 juta bantuan sosial disalurkan melalui Himpunan Bank Milik Negara (Himbara), sementara 17,2 juta lainnya disalurkan melalui PT Pos Indonesia.
Untuk memastikan bantuan sosial tepat sasaran, Kementerian Sosial terus berkoordinasi dengan berbagai pihak, khususnya Badan Pusat Statistik (BPS). Gus Ipul juga mengajak masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam mengawal akuntabilitas data penyaluran bantuan sosial.






