Pergerakan harga Ethereum (ETH) masih menunjukkan stagnasi menjelang akhir tahun 2025. Aset kripto terbesar kedua ini belum memperlihatkan arah yang jelas, membuat para pelaku pasar mencermati respons harga di sejumlah zona teknikal penting.
Para analis menilai, pergerakan besar berikutnya kemungkinan baru akan terlihat saat memasuki tahun 2026. Kondisi ini menempatkan Ethereum dalam fase menunggu katalis kuat yang mampu menentukan tren selanjutnya.
Klik mureks.co.id untuk tahu artikel menarik lainnya!
Analisis Teknis dan Zona Krusial Ethereum
Berdasarkan analisis grafik mingguan ETH/USD yang dibagikan oleh More Crypto Online, harga Ethereum diperdagangkan di kisaran USD 2.947 pada Senin, 29 Desember 2025. Analis tersebut mencatat bahwa harga masih berada dekat zona support struktural utama, yang membuka peluang kenaikan dari area tersebut.
Namun, More Crypto Online juga mengingatkan adanya potensi Ethereum mencetak satu titik terendah lagi pada awal tahun depan sebelum akhirnya menentukan arah yang lebih tegas. Beberapa level support penting yang menjadi acuan Fibonacci berada di sekitar USD 2.618, USD 2.252, dan USD 1.818. Level-level ini dianggap sebagai area krusial yang berpotensi menahan tekanan jual.
Di sisi lain, Ethereum masih berada di bawah zona resistance yang cukup kuat, yakni di kisaran USD 3.348 hingga USD 4.619. Area ini menjadi rintangan utama yang perlu ditembus jika Ethereum ingin mengubah struktur tren ke arah yang lebih positif.
Menurut More Crypto Online, reaksi harga di zona resistance tersebut akan sangat menentukan skenario besar Ethereum ke depan. “Perubahan probabilitas baru akan terjadi jika pergerakan harga benar-benar mengonfirmasi perilaku pasar di zona-zona kunci tersebut,” tegasnya. Grafik saat ini lebih berfungsi sebagai panduan kondisi menuju 2026, bukan penentu arah pasti.
Ethereum ‘Terjebak dalam Rentang Harga’
Pandangan serupa disampaikan oleh analis kripto Ted Pillows. Dalam analisis grafik harian ETH/USDT, ia menyebut Ethereum masih bergerak dalam rentang yang sempit setelah gagal menembus resistance di level yang lebih tinggi.
“Ethereum nyaris tidak bergerak sejak kemarin,” tulis Ted Pillows, saat harga ETH bertahan di sekitar USD 2.940 di bursa Binance. Ia menambahkan bahwa Ethereum masih “terjebak dalam rentang harga” dan volatilitas besar kemungkinan baru akan muncul saat 2026 dimulai.
Grafik yang disajikan Ted Pillows menunjukkan beberapa zona pasokan (supply zone) di atas harga saat ini, dengan resistance terdekat berada di kisaran USD 3.000-an, serta zona berikutnya di area USD 3.500-an. Sementara itu, zona support berwarna hijau membentang hingga area akhir USD 2.000-an, menjadi area yang kerap diperhatikan trader jika Ethereum mengalami pelemahan.
Selama Ethereum masih bergerak di antara zona-zona tersebut, pasar dinilai masih berada dalam fase menunggu katalis kuat yang mampu menentukan arah tren berikutnya.






