Guru Besar Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof. Lilik Sutiarso, menyampaikan apresiasi tinggi terhadap kinerja Kementerian Pertanian (Kementan) yang berhasil mempercepat target program prioritas swasembada beras nasional. Capaian yang semula ditargetkan dalam empat tahun, kemudian dipangkas menjadi tiga tahun, kini mampu diwujudkan hanya dalam satu tahun.
Menurut Prof. Lilik, langkah cepat ini menunjukkan arah kebijakan Presiden Prabowo Subianto yang jelas dalam memperkuat kedaulatan pangan nasional. “Saya kira Presiden sangat klir bahwa kedaulatan pangan menjadi sasaran utama. Tahun 2025 awalnya ditetapkan sebagai target tiga tahun, tetapi capaian ini justru dapat dipercepat. Kita perlu memberikan apresiasi kepada Kementan,” ujar Prof. Lilik dalam keterangannya pada Selasa, 23 Desember 2025.
Dapatkan berita menarik lainnya di mureks.co.id.
Pernyataan tersebut disampaikan Prof. Lilik dalam Forum Group Discussion (FGD) bertajuk “Mewujudkan Swasembada Beras Berkelanjutan” yang diselenggarakan oleh Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementan pada Rabu, 10 Desember.
Prof. Lilik juga menyoroti penguatan struktur kelembagaan pemerintah sebagai faktor krusial, terutama dengan komitmen kuat Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dalam mengakselerasi swasembada. “Artinya komitmen pemerintah sangat kuat, baik dari sisi suplai maupun operasional di lapangan,” lanjutnya.
Lebih lanjut, ia menekankan bahwa isu pangan tidak hanya sebatas pemenuhan produksi, melainkan juga terkait aspek keberlanjutan. “Kalau kita bicara pangan, ini menjadi sesuatu yang harus benar-benar diperhatikan. Kata kunci ketiga adalah keberlanjutan, yang merupakan ciri utama pertanian modern,” ungkapnya.
Prinsip keberlanjutan, menurutnya, menuntut adanya peningkatan kualitas dan efisiensi di seluruh rantai produksi. Parameter inilah yang harus menjadi fondasi dalam membangun sistem pangan nasional yang tangguh, adaptif, dan modern. “Jika kita berbicara pembangunan pertanian berkelanjutan, maka parameter kualitas dan efisiensi menjadi sangat penting. Itu yang harus terus kita jaga agar kedaulatan pangan benar-benar tercapai,” tegas Prof. Lilik.
Prof. Lilik menyatakan optimisme bahwa pemerintah mampu menjaga stabilitas pangan sekaligus mendorong sektor pertanian menuju transformasi modern yang lebih kokoh dan berkelanjutan. “Pak Amran menjadi sosok dibalik keberhasilan merealisasikan target Presiden, di mana beliau juga menjadi Kepala Bapanas yang sudah tentu akan menjaga stabilitas,” jelasnya.






