PT PP Presisi Tbk (PPRE) berhasil membukukan perolehan tiga kontrak baru secara konsolidasi senilai total Rp 1,2 triliun menjelang akhir tahun 2025. Kontrak-kontrak ini tersebar di berbagai wilayah, mulai dari Halmahera, Aceh, hingga Kalimantan Timur, menandai penguatan portofolio perusahaan di sektor jasa pertambangan dan konstruksi.
Rizki Dianugrah, Direktur Utama PT PP Presisi Tbk, menegaskan bahwa pencapaian ini merupakan bukti konsistensi perusahaan dalam menjalankan strategi pertumbuhan berkelanjutan. “Perolehan tiga kontrak baru menjelang akhir tahun ini merupakan bukti kepercayaan pemilik proyek eksisting maupun owner baru terhadap PPRE,” ujar Rizki, dikutip dari keterangan resmi di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (31/12/2025).
Dapatkan berita menarik lainnya di mureks.co.id.
Rincian Tiga Kontrak Baru PPRE
- Proyek jasa pertambangan di Halmahera senilai Rp 602 miliar. Kontrak ini merupakan pekerjaan tambah atas proyek yang sudah berjalan, menunjukkan kepercayaan berkelanjutan dari pemilik proyek terhadap kinerja PPRE.
- Proyek pembangunan jalan nasional Jantho – Keumala Seksi 3 di Aceh dengan nilai kontrak Rp 252 miliar.
- Proyek coal processing plant & overland conveyor system di Kalimantan Timur senilai Rp 335 miliar, yang akan dilaksanakan melalui anak usaha PPRE.
Rizki menambahkan, capaian ini sejalan dengan visi perusahaan untuk menjadi perusahaan jasa pertambangan dan konstruksi terkemuka di Indonesia. “Dengan dukungan sumber daya yang mumpuni, armada alat berat, serta penerapan tata kelola K3 dan lingkungan yang berstandar tinggi, kami optimis dapat menyelesaikan proyek tepat waktu dengan kualitas yang ekselent,” jelasnya.
Ke depan, PPRE berkomitmen untuk terus menghadirkan solusi terintegrasi yang profesional dan inovatif, dengan mengutamakan prinsip ESG (Environmental, Social, and Governance) guna mendukung pembangunan nasional berkelanjutan dan menciptakan nilai tambah bagi seluruh pemangku kepentingan.
Penguatan Portofolio di Halmahera Timur
Sebelumnya, pada Jumat (14/11/2025), PPRE juga telah menambah portofolio pekerjaannya di sektor pertambangan melalui kontrak baru dengan PT Sumberdaya Arindo, anak usaha PT Aneka Tambang Tbk. Proyek ini berlokasi di Tanjung Buli, Halmahera Timur, dengan ruang lingkup pekerjaan yang mencakup land clearing, cut and fill, pengangkutan material, penataan dan trimming area disposal, pekerjaan perkerasan, serta pemeliharaan jalan operasional. PPRE juga akan membangun fasilitas pendukung terkait keselamatan dan lingkungan sesuai standar operasional proyek.
Mei Elsa Kembaren, Vice President Corporate Secretary PPRE, menyatakan bahwa proyek ini menjadi pijakan penting bagi perusahaan dalam memperluas layanan pertambangannya. “Kami berkomitmen untuk memberikan layanan terbaik yang memenuhi standar operasional, keselamatan, dan lingkungan. Kami juga terus memperkuat kapabilitas operasional untuk mendukung industri pertambangan nasional,” jelas Mei Elsa.
PPRE Tuntaskan Kewajiban Obligasi Rp 107 Miliar
Dalam perkembangan finansial lainnya, PT PP Presisi Tbk juga telah menyelesaikan kewajibannya atas pelunasan pokok dan bunga obligasi senilai total Rp 107 miliar pada Kamis, 26 Juni 2025. Pelunasan ini mencakup pembayaran pokok atas Obligasi Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2022 Seri A serta bunga kupon untuk Seri B.
Obligasi Seri A memiliki tenor tiga tahun dengan bunga 9,5% per tahun, sementara Seri B bertenor lima tahun dengan bunga 10,5% per tahun. Keduanya merupakan bagian dari program Penawaran Umum Berkelanjutan yang diterbitkan pada 2022.
Direktur Utama PPRE, Rizki Dianugrah, menyatakan bahwa pelunasan obligasi secara tepat waktu ini merupakan bentuk komitmen Perseroan dalam menjaga kepercayaan investor. “Kami terus berfokus pada strategi pertumbuhan yang berkelanjutan dan tata kelola keuangan yang sehat sebagai fondasi untuk meningkatkan nilai bagi seluruh pemangku kepentingan,” ujarnya. Langkah ini sekaligus merefleksikan ketahanan dan stabilitas finansial perusahaan di tengah dinamika industri yang terus berkembang.






