Keuangan

Popularitas Boneka Labubu Meredup, Kekayaan Bos Pop Mart Wang Ning Anjlok Rp 189,79 Triliun

Advertisement

Popularitas boneka Labubu yang sempat mendunia kini mulai meredup, memberikan dampak signifikan terhadap kekayaan pendirinya, Wang Ning. Chairman dan CEO Pop Mart International Group itu dilaporkan kehilangan sekitar US$ 11,3 miliar atau setara Rp 189,79 triliun dalam beberapa bulan terakhir, memicu kekhawatiran bahwa Labubu hanyalah tren sesaat.

Dikutip dari Forbes pada Rabu, 24 Desember 2025, Wang Ning sebelumnya tercatat memiliki kekayaan mencapai US$ 27,5 miliar atau sekitar Rp 461,86 triliun saat puncak tren boneka Labubu. Namun, kini kekayaannya diperkirakan hanya tersisa US$ 16,2 miliar atau sekitar Rp 272,09 triliun. Penurunan drastis ini bahkan membuat Jack Ma kembali melampaui Wang Ning dalam daftar orang terkaya di China.

Dapatkan berita menarik lainnya di mureks.co.id.

Saham Pop Mart International Group juga mengalami tekanan berat, anjlok hingga 40% dari puncaknya di bulan Agustus. Harga saham perusahaan merosot dari HK$ 339,80 menjadi sekitar HK$ 200 per lembar.

Tahun 2025 diprediksi akan membawa tantangan besar bagi Pop Mart. Pendapatan perusahaan kini diperkirakan hanya akan tumbuh 30%, jauh di bawah proyeksi awal yang meramalkan peningkatan hingga 200%.

Analis Morningstar, Jeff Zhang, menyoroti beberapa faktor penyebab pelemahan ini. Menurutnya, “melemahnya permintaan di wilayah Tiongkok Raya dan pertumbuhan yang lebih lambat di pasar luar negeri karena harga Labubu turun di pasar sekunder.”

Advertisement

Zhang menambahkan, penjualan melalui platform Dewu di Tiongkok menunjukkan penurunan harga transaksi Labubu terbaru hingga 30% menjadi sekitar 115 yuan per unit sejak dirilis pada akhir Agustus. Meskipun harga jual kembali ini masih lebih tinggi dari harga resmi produk sebesar 79 yuan per unit, beberapa kolektor dilaporkan telah berhenti membeli karena ingin mendapatkan keuntungan lebih besar dari penjualan Labubu yang sebelumnya dikumpulkan secara online.

Meski demikian, seorang juru bicara Pop Mart mengklaim bahwa “perusahaan masih memiliki fundamental dan potensi pertumbuhan.” Mereka menyoroti kinerja positif pada semester pertama tahun ini.

Pada periode tersebut, Pop Mart mencatat peningkatan pendapatan tiga kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya, mencapai 13,9 miliar yuan. Laba perusahaan juga melonjak hingga lima kali lipat menjadi 4,6 miliar yuan. Chairman Wang Ning sendiri menargetkan perusahaan yang dipimpinnya dapat mencapai penjualan 30 miliar yuan pada tahun 2025.

Advertisement
Mureks