Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengumumkan rencana penghentian impor gula putih mulai tahun depan. Kebijakan ini diambil seiring dengan upaya pemerintah menggenjot produksi gula nasional melalui akselerasi pengembangan tebu, dengan menetapkan Jawa Timur sebagai penopang utama.
Amran menegaskan keyakinannya bahwa Indonesia dapat mencapai swasembada gula jika pengembangan tebu di Jawa Timur berhasil. Provinsi ini diketahui memiliki lebih dari 50 persen kebun tebu nasional.
Pantau terus artikel terbaru dan terupdate hanya di mureks.co.id!
“Kalau Jawa Timur berhasil, nasional insya Allah tahun depan kita tidak akan impor gula putih. Karena lebih dari 50 persen kebun tebu nasional ada di Jawa Timur,” ungkap Amran dalam keterangan tertulisnya, Rabu (24/12/2025).
Pemerintah menargetkan perluasan dan optimalisasi lahan tebu hingga 100 ribu hektare secara nasional. Dari jumlah tersebut, 70 ribu hektare atau 70 persen akan difokuskan di Jawa Timur. Untuk mendukung target ini, Kementerian Pertanian juga akan menyalurkan bantuan alat dan mesin pertanian, termasuk 100 unit traktor.
“Hasil rapat hari ini sangat menggembirakan. Kebutuhan awal sekitar 35 ribu hektare, tetapi cadangan lahan yang siap mencapai 68 ribu hektare. Ini akan kita kerjakan bertahap mulai sekarang hingga Januari-Maret tahun depan,” jelas Amran.
Amran menambahkan, jika target pengembangan tebu ini tercapai, produksi gula nasional diperkirakan dapat meningkat signifikan menjadi 3 juta ton pada tahun depan. Angka ini lebih tinggi dari produksi saat ini yang tercatat sebesar 2,68 juta ton.
“Kalau ini terwujud, kita tidak hanya berhenti impor gula putih, tetapi juga memperkuat kedaulatan pangan dan meningkatkan kesejahteraan petani tebu,” imbuhnya.
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menyambut baik rencana strategis tersebut. Ia menyatakan kesiapan Jawa Timur untuk menjadi lokomotif produksi gula nasional.
“Jawa Timur siap mengakselerasi perluasan dan peningkatan produktivitas tebu. Kami akan memastikan kesiapan lahan, dukungan data, dan kolaborasi seluruh pemangku kepentingan agar target swasembada gula nasional dapat tercapai sesuai arahan Bapak Menteri,” ujar Khofifah, menegaskan komitmennya untuk mengoptimalkan potensi lahan serta meningkatkan koordinasi lintas kabupaten/kota, sinergi dengan BUMN, dan Kementerian Pertanian.






