Nasional

Polda Jateng Ungkap SIM Sopir Bus Cahaya Trans Kecelakaan Maut Tol Krapyak Palsu

Polda Jawa Tengah (Jateng) memastikan Surat Izin Mengemudi (SIM) B1 Umum milik Gilang Ihsan Faruq (22), sopir bus Cahaya Trans yang terlibat kecelakaan maut di Tol Krapyak Semarang, adalah palsu. Kecelakaan tunggal pada Senin (22/12) dini hari tersebut menewaskan 16 orang penumpang.

Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Jateng, Kombes Pol. M. Pratama Adhyasastra, mengungkapkan bahwa Polda Sumatera Barat dan Polresta Padang tidak pernah menerbitkan SIM B1 atas nama Gilang. Hal ini menjadi temuan penting dalam penyelidikan kasus tersebut.

Klik mureks.co.id untuk tahu artikel menarik lainnya!

“Secara lisan (Polda Sumbar) menyatakan tak pernah keluarkan. Polresta Padang juga sudah ada pengakuan (tidak keluarkan),” ujar Pratama di Polda Jateng, Semarang, Senin (29/12).

Untuk memperkuat bukti, pihak kepolisian akan mengirimkan SIM milik Gilang ke Laboratorium Forensik (Labfor) guna pemeriksaan lebih lanjut. Proses ini juga menunggu konfirmasi resmi dari Polda Sumbar dan Polresta Padang.

“Namun, untuk memperkuat bukti, kita kirim (SIM) ke Labfor sambil menunggu penjelasan Polda Sumbar dan Polresta Padang,” jelas Pratama.

Gilang Ihsan Faruq telah dijerat Pasal 310 ayat 2, 3, dan 4 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Keselamatan dan Pengangkutan Jalan, dengan ancaman pidana penjara maksimal 6 tahun. Namun, ia berpotensi menghadapi jeratan pidana lain jika dugaan penggunaan SIM palsu terbukti.

“Ini sedang kita dalami bagaimana kelengkapan surat kendaraan, termasuk ramp check,” tegas Pratama, menambahkan bahwa penyelidikan juga mencakup aspek kelayakan kendaraan.

Sementara itu, Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Jateng, Kombes Pol Dwi Subagio, menegaskan bahwa penggunaan SIM palsu merupakan tindak pidana tersendiri. “Kita akan lakukan pemeriksaan terhadap pemilik SIM. Jelas kalau dia menggunakan SIM palsu ada tindak pidananya sendiri,” kata Subagio.

Kecelakaan maut bus bernomor polisi B 7201 IV itu terjadi pada Senin (22/12) sekitar pukul 00.30 WIB. Bus tersebut mengangkut 34 orang penumpang, berangkat dari Jatiasih, Jakarta, menuju Yogyakarta.

Dari total penumpang, 16 orang dilaporkan meninggal dunia, sementara sisanya, termasuk pengemudi bus, mengalami luka-luka.

Mureks