Berita

Polda Jateng Ungkap Identifikasi Cepat 16 Korban Tewas Bus Cahaya Trans dengan MAMBIS

Advertisement

Tim Disaster Victim Identification (DVI) Biddokkes Polda Jawa Tengah berhasil mengidentifikasi seluruh 16 korban meninggal dunia dalam insiden kecelakaan bus PO Cahaya Trans. Kecelakaan maut tersebut terjadi di Simpang Susun Krapyak Exit Tol Semarang, Jawa Tengah, pada Selasa, 23 Desember 2025.

Keberhasilan identifikasi cepat ini berkat penggunaan Mobile Automated Multi-Biometric Identification System (MAMBIS) oleh kepolisian. Hal tersebut disampaikan oleh Kabid Dokkes Polda Jateng, Kombes drg. Agustinus M.H.T., dalam konferensi pers yang dipimpin Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Artanto.

Pantau terus artikel terbaru dan terupdate hanya di mureks.co.id!

Konferensi pers tersebut berlangsung di Posko Ante Mortem Kamar Jenazah RSUP dr. Kariadi, Semarang, pada Senin (22/12/2025) sore. Turut hadir dalam kesempatan itu Kepala Tim Forensik RS Kariadi, dr. Uva.

Proses Identifikasi Cepat dengan MAMBIS

Kombes Agustinus menerangkan, tim DVI Polda Jateng, Forensik RSUD dr. Kariadi, dan Inafis Polrestabes Semarang, telah bekerja tanpa henti sejak Selasa pukul 04.00 WIB. Tim sempat menghadapi kendala awal lantaran minimnya data ante mortem, dengan baru enam keluarga korban yang melapor.

Beruntung, kehadiran perangkat MAMBIS milik Inafis Polrestabes Semarang menjadi kunci percepatan identifikasi. Hampir seluruh korban berhasil teridentifikasi menggunakan alat tersebut untuk memindai sidik jari.

Advertisement

Perangkat MAMBIS memiliki kemampuan untuk mengakses basis data kependudukan secara langsung. Dengan memindai sidik jari, alat ini dapat menampilkan informasi lengkap mulai dari nama hingga foto korban sesuai data kependudukan.

Agustinus memaparkan hasil identifikasi tersebut dalam keterangan tertulis yang diterima pada Selasa (23/12/2025). “Proses pemeriksaan selesai pukul 12.00 WIB, dilanjutkan tahap rekonsiliasi selama satu jam. Hasilnya, 16 korban tewas telah teridentifikasi semuanya. Mayoritas, yakni 10 orang, murni melalui sidik jari alat MAMBIS, sementara lainnya dikombinasikan dengan data gigi, ciri fisik, dan properti,” ujarnya.

Kondisi Korban dan Pemulasaraan

Sementara itu, dr. Uva dari Tim Forensik RS Kariadi menjelaskan bahwa mayoritas korban mengalami cedera kepala berat serta patah tulang leher dan dada. Pihaknya berkomitmen untuk melakukan pemulasaraan jenazah secara maksimal.

“Kondisi jenazah kami perbaiki dan kami sucikan agar dalam kondisi bersih dan baik saat diterima keluarga. Saat ini, empat jenazah sudah dijemput dan diantar pulang dengan fasilitasi dari Pemprov dan Polda Jateng,” kata dr. Uva.

Advertisement
Mureks