PT Pertamina (Persero) melalui anak usahanya, Pertamina Patra Niaga, memastikan dukungan penuh terhadap upaya pemulihan pasokan listrik di wilayah terdampak bencana di Aceh. Dukungan ini diwujudkan dengan penyediaan bahan bakar minyak (BBM) dan pelumas untuk operasional 1.000 genset yang diinisiasi oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Sebagai bagian dari komitmen tersebut, Pertamina Patra Niaga secara berkala menyalurkan pasokan BBM berupa 145.600 liter gasoline dan 134.400 liter gasoil, serta pelumas. Distribusi energi ini menyasar sejumlah wilayah krusial seperti Aceh Tengah, Bener Meriah, Lhokseumawe, dan Banda Aceh. Langkah ini bertujuan menjaga keandalan genset agar dapat beroperasi aman dan optimal dalam mendukung proses pemulihan masyarakat.
Simak artikel informatif lainnya hanya di mureks.co.id.
Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Roberth MV Dumatubun, menegaskan bahwa dukungan ini merupakan bagian tak terpisahkan dari komitmen perusahaan dalam menjamin ketersediaan energi, terutama dalam kondisi darurat. “Pertamina Patra Niaga mendukung upaya pemerintah dalam penanganan bencana, termasuk melalui penyediaan BBM dan pelumas guna memastikan operasional genset berjalan dengan baik. Kami berkomitmen menjaga ketersediaan energi agar proses pemulihan masyarakat dapat berlangsung secara berkelanjutan,” ujar Roberth dalam siaran tertulisnya, Senin (30/12/2025).
Dalam implementasinya, Pertamina Patra Niaga terus berkoordinasi erat dengan Kementerian ESDM serta pemangku kepentingan terkait. Koordinasi ini krusial untuk memastikan penyaluran dukungan energi dilakukan secara tepat sasaran dan sesuai dengan kebutuhan riil di lapangan.
Fahrougi Andriani Sumampouw, Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumatera Bagian Utara (Sumbagut), menjelaskan strategi distribusi yang diterapkan. Pertamina Patra Niaga membagi wilayah penyaluran ke dalam dua klaster untuk efektivitas. “Untuk mendukung kelancaran distribusi, Pertamina Patra Niaga membagi wilayah penyaluran ke dalam dua klaster. Klaster Banda Aceh dan wilayah sekitarnya dipasok dari Terminal BBM Krueng Raya, sementara klaster Bener Meriah, Takengon, Aceh Tengah, serta wilayah sekitarnya dipasok dari Integrated Terminal Lhokseumawe,” jelas Fahrougi.
Melalui dukungan berkelanjutan ini, Pertamina Patra Niaga berharap proses pemulihan pascabencana di Aceh dapat berjalan lebih efektif. Terutama dalam pemenuhan kebutuhan listrik yang esensial untuk menunjang aktivitas masyarakat dan layanan publik. Pertamina Patra Niaga menyatakan akan terus bersinergi dengan pemerintah pusat dan daerah dalam menjaga ketahanan energi, termasuk pada situasi darurat dan bencana.






