Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menegaskan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) tetap stabil dan terkendali sepanjang Desember 2025, meskipun pada perdagangan Senin (22/12/2025) kemarin, rupiah sempat ditutup melemah. Pelemahan ini membawa rupiah ke posisi terlemah dalam hampir delapan bulan terakhir.
Pada penutupan perdagangan awal pekan, Senin (22/12/2025), rupiah terkoreksi 0,18% dan berada di level Rp16.765 per dolar AS. Angka ini menjadi penutupan terlemah sejak 28 April 2025. Sepanjang hari itu, pergerakan rupiah tercatat di rentang Rp16.725 hingga Rp16.780 per dolar AS.
Klik mureks.co.id untuk tahu artikel menarik lainnya!
BI Pastikan Stabilitas Rupiah
Menanggapi pergerakan tersebut, Perry Warjiyo dalam konferensi pers hasil rapat dewan gubernur di Jakarta, Senin (22/12/2025), menyatakan bahwa stabilitas rupiah tetap terjaga. “Rupiah per 16 Desember 2025 berada di level Rp 16.685 /US$, relatif stabil dibanding akhir November,” ujar Perry, mengutip data terkini.
Perry menambahkan, Bank Indonesia secara konsisten menjaga stabilitas nilai tukar melalui berbagai skema intervensi. Langkah-langkah tersebut meliputi intervensi di pasar Non-Deliverable Forward (NDF) offshore dan domestik, intervensi di pasar spot, serta pembelian Surat Berharga Negara (SBN) di pasar sekunder.
Selain itu, Perry juga merinci faktor-faktor lain yang turut berkontribusi dalam menjaga nilai tukar rupiah tetap terkendali. Salah satunya adalah adanya tambahan pasokan valuta asing (valas) dari korporasi, yang merupakan dampak dari kebijakan penguatan devisa hasil ekspor sumber daya alam (DHE SDA).
“BI menjaga stabilitas rupiah melalui intervensi di NDF, DNDF, spot dan beli SBN,” tegas Perry, mengulang komitmen BI dalam menjaga stabilitas mata uang nasional.






