Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa memastikan pemerintah telah menyiapkan pagu anggaran khusus senilai Rp 51 triliun dalam postur APBN 2026. Dana tersebut dialokasikan untuk memulihkan Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat dari dampak bencana banjir lumpur dan gelondongan kayu yang terjadi pada akhir November lalu.
“Untuk pemanfaatan APBN 2026 untuk pembangunan kembali daerah terdampak estimasinya Rp 51 triliun, jadi kami sudah alokasikan itu,” ungkap Purbaya dalam Rapat Koordinasi Satuan Tugas Pemulihan Pasca Bencana pada Selasa (30/12/2025).
Pantau terus artikel terbaru dan terupdate hanya di mureks.co.id!
Selain pagu utama tersebut, pemerintah juga menyediakan dana tambahan untuk daerah terdampak bencana dalam bentuk Dana Alokasi Khusus (DAK) sebesar Rp 1,63 triliun.
Purbaya juga merinci dana penanggulangan bencana di Sumatera yang telah dicairkan pada tahun ini mencapai Rp 268 miliar. Dana ini terdiri dari pencairan sebesar Rp 20 miliar untuk tiga provinsi, serta masing-masing Rp 4 miliar untuk 52 kabupaten atau kota yang terdampak.
“Ini program Pak Presiden, Rp 4 miliar per kabupaten atau kota. Itu sudah dicairkan semua,” tuturnya.
Lebih lanjut, Purbaya menjelaskan adanya dana siap pakai bencana yang telah dialokasikan kepada tiga provinsi terdampak. Dana tersebut dapat digunakan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dengan total Rp 1,51 triliun.
“Jadi kalau besok atau hari ini BNPB mengajukan ke kami untuk pembayaran utang jembatan misalnya, besok bisa cair,” tegas Purbaya.
Ia menekankan pentingnya percepatan pencairan dana agar tidak hangus. “Jadi uangnya ada, tinggal dipercepat kalau bisa hari ini, hari ini pak, jangan sampai tahun depan. Tahun depan beda lagi, jangan hangus tahun ini,” paparnya.
