Berita

Mendagri Tito Karnavian: “Belanja Pemerintah Dorong Pertumbuhan Ekonomi” Jelang Penutupan APBD

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian mendesak pemerintah daerah (Pemda) untuk menggenjot realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) menjelang berakhirnya tahun anggaran 2025. Penegasan ini disampaikan Tito mengingat pentingnya belanja pemerintah sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

Dalam keterangannya pada Rabu, 24 Desember 2025, Tito menjelaskan, “Target pendapatan tentunya diharapkan bisa 100 persen atau mendekati itu, kalau ada misalnya (pendapatannya) lebih, itu pasti prestasi. Dan kemudian belanja juga diharapkan bisa didorong tinggi.” Pernyataan tersebut disampaikan dalam Rapat Evaluasi Realisasi APBD Tahun 2025 yang diikuti seluruh kepala daerah secara virtual dari Kantor Pusat Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Jakarta.

Klik mureks.co.id untuk tahu artikel menarik lainnya!

Tito menguraikan bahwa tingginya belanja pemerintah akan meningkatkan peredaran uang di tengah masyarakat. Kondisi ini secara langsung akan memperkuat daya beli dan konsumsi rumah tangga, yang merupakan kontributor signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Selain itu, belanja pemerintah juga berfungsi sebagai stimulus vital bagi sektor swasta agar tetap aktif dan bergerak.

Lebih lanjut, Mendagri menekankan pentingnya peran sektor swasta, termasuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), sebagai salah satu penopang pertumbuhan ekonomi di samping belanja pemerintah. “Daerah yang swastanya hidup itu pasti pertumbuhan ekonominya akan tinggi, dan kemudian PAD-nya (Pendapatan Asli Daerah) juga akan bisa bertambah,” ujarnya.

Capaian Realisasi APBD 2025 dan Target Peningkatan

Berdasarkan data per 30 November 2025, total realisasi pendapatan di tingkat provinsi, kabupaten, dan kota telah mencapai Rp1.200 triliun atau 88,35 persen. Sementara itu, total realisasi belanja pada periode yang sama tercatat sebesar Rp1.082 triliun atau 75,43 persen.

Angka ini diharapkan terus meningkat signifikan. Sebagai perbandingan, capaian total realisasi pendapatan seluruh daerah per 31 Desember 2024 mencapai Rp1.367 triliun atau 97,29 persen, dan realisasi belanja pada periode yang sama sebanyak Rp1.365 triliun atau 91,72 persen. “Mudah-mudahan saja di akhir Desember nanti angkanya lebih baik lagi, lebih tinggi,” harap Tito.

Tito juga mengapresiasi daerah-daerah dengan realisasi APBD yang memuaskan dan mengingatkan daerah yang masih rendah untuk segera melakukan upaya peningkatan.

Daftar Daerah dengan Realisasi APBD Tertinggi dan Terendah

Realisasi Pendapatan Tertinggi:

  • Provinsi: Bali, Kalimantan Selatan, Daerah Istimewa Yogyakarta, Gorontalo, Maluku Utara, Jawa Timur, Papua Selatan, Kalimantan Barat, Papua Barat Daya, dan Sumatera Barat.
  • Kabupaten: Sumbawa Barat, Tanah Laut, Hulu Sungai Selatan, Tanah Bumbu, Banjar, Hulu Sungai Utara, Tabalong, Bojonegoro, Batang, dan Tana Tidung.
  • Kota: Banjarbaru, Banjarmasin, Denpasar, Solok, Pekalongan, Bukittinggi, Payakumbuh, Tangerang Selatan, Kediri, dan Tangerang.

Realisasi Pendapatan Terendah:

  • Provinsi: Riau, Papua Pegunungan, Sulawesi Tengah, Bengkulu, Maluku, Kalimantan Utara, Papua Barat, Lampung, Sulawesi Tenggara, dan Kalimantan Tengah.
  • Kabupaten: Halmahera Barat, Aceh Tenggara, Halmahera Utara, Manggarai Timur, Sorong Selatan, Yalimo, Kuantan Singingi, Sorong, Pulau Taliabu, dan Lingga.
  • Kota: Dumai, Lubuklinggau, Bandar Lampung, Lhokseumawe, Langsa, Sorong, Ternate, Kupang, Sabang, dan Tual.

Realisasi Belanja Tertinggi:

  • Provinsi: Jawa Barat, Kepulauan Riau, Sumatera Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Sulawesi Barat, Jawa Tengah, Bali, Papua Pegunungan, Lampung, dan Nusa Tenggara Barat.
  • Kabupaten: Mamberamo Tengah, Jayawijaya, Probolinggo, Bengkayang, Melawi, Deiyai, Waropen, Tangerang, Buleleng, dan Gorontalo Utara.
  • Kota: Sukabumi, Banjar, Serang, Sawahlunto, Cimahi, Yogyakarta, Banda Aceh, Jambi, Semarang, dan Pariaman.

Realisasi Belanja Terendah:

  • Provinsi: Papua Tengah, Kalimantan Tengah, Sulawesi Tengah, Kalimantan Selatan, Riau, Papua Selatan, Kalimantan Utara, DKI Jakarta, Papua Barat, dan Jambi.
  • Kabupaten: Kutai Barat, Badung, Sorong Selatan, Pulau Taliabu, Dogiyai, Teluk Bintuni, Tana Tidung, Barito Utara, Mappi, dan Kepulauan Aru.
  • Kota: Subulussalam, Bandar Lampung, Gunungsitoli, Pagaralam, Pematangsiantar, Lubuklinggau, Tarakan, Bontang, Bengkulu, dan Lhokseumawe.
Mureks