Baterai merupakan salah satu komponen vital pada kendaraan listrik. Perannya sangat menentukan performa, jarak tempuh, hingga nilai jual kembali kendaraan di masa depan. Namun, masih banyak pemilik kendaraan listrik yang keliru menganggap baterai sebagai komponen bebas perawatan, selama indikator daya masih menunjukkan angka aman.
Padahal, kebiasaan sehari-hari seperti cara pengisian daya dan gaya berkendara memiliki pengaruh signifikan terhadap usia serta kesehatan baterai kendaraan listrik. Perawatan yang tepat dapat memperpanjang masa pakai baterai dan menjaga performanya tetap optimal.
Dapatkan berita menarik lainnya di mureks.co.id.
Dilansir dari laman Nissan, berikut adalah lima tips perawatan baterai kendaraan listrik yang mudah diterapkan dalam rutinitas harian:
1. Parkir Kendaraan di Tempat Teduh
Suhu panas menjadi salah satu faktor utama yang memengaruhi kondisi baterai kendaraan listrik. Paparan suhu ekstrem dan sinar matahari langsung secara terus-menerus dapat mengurangi performa baterai dan mempercepat penurunan dayanya.
Kondisi ini memaksa sistem termal pada unit baterai bekerja lebih keras untuk menjaga kestabilan suhu internal. Dengan memarkirkan kendaraan listrik di tempat teduh dan terhindar dari paparan sinar matahari langsung, usia baterai dapat lebih panjang dan performanya tetap stabil.
2. Pilih Waktu yang Tepat untuk Mengisi Baterai
Untuk menjaga keawetan baterai kendaraan listrik, pastikan persentase dayanya selalu berada di atas 20 persen. Hindari membiarkan daya baterai turun di bawah ambang batas tersebut, karena dapat menyebabkan penurunan tegangan yang berpotensi mengurangi kapasitas dan usia pakai baterai.
Waktu ideal untuk mengisi ulang baterai kendaraan listrik adalah setiap dua hari sekali. Rentang waktu ini efektif mencegah penurunan tegangan energi dan kapasitas baterai yang disebabkan oleh pengisian berlebihan (overcharging), sehingga baterai akan lebih awet.
3. Hindari Mengisi Baterai hingga Penuh 100 Persen
Salah satu kebiasaan yang dapat memperpendek usia baterai kendaraan listrik adalah mengisi daya hingga penuh 100 persen. Tindakan ini berpotensi melewati siklus pengisian maksimum unit baterai, yang pada akhirnya akan mengurangi kapasitas totalnya secara signifikan.
Akibatnya, risiko kehabisan daya di tengah perjalanan dalam waktu yang lebih singkat akan meningkat. Idealnya, pengisian baterai kendaraan listrik cukup dilakukan hingga mencapai angka 80 hingga 90 persen.
4. Biasakan Menggunakan Metode Slow Charging
Metode pengisian daya cepat (fast charging) dan ultra cepat (ultra charging) mengalirkan arus listrik yang lebih tinggi ke baterai. Apabila kendaraan listrik menerima arus tinggi ini secara terus-menerus, performa sel baterai dapat berkurang.
Oleh karena itu, biasakanlah mengisi daya dengan menggunakan metode slow charging. Meskipun prosesnya dinilai lebih lama, metode ini terbukti dapat meminimalkan risiko penurunan usia baterai secara drastis.
5. Gunakan Pengisi Daya Resmi
Penggunaan pengisi daya pihak ketiga atau tidak resmi dalam mengisi daya kendaraan listrik sangat tidak disarankan. Meskipun harganya mungkin lebih murah, perangkat non-resmi berpotensi memiliki kecacatan pada pompa atau kabel pengisi daya.
Risiko yang diakibatkan oleh kecacatan tersebut sangat serius, mulai dari korsleting mesin hingga potensi kebakaran. Untuk melindungi keamanan diri dan kendaraan, selalu gunakan perangkat pengisian daya resmi yang direkomendasikan pabrikan.
Menerapkan berbagai tips di atas krusial untuk menjaga performa kendaraan listrik Anda tetap optimal dan terhindar dari kerusakan di masa mendatang.






