Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak mengecam keras aksi sabotase terhadap jembatan bailey yang dibangun TNI AD untuk mendukung pemulihan wilayah terdampak bencana di Aceh. Ia mengungkapkan, baut-baut jembatan darurat tersebut dibongkar oleh pihak tidak bertanggung jawab di tengah situasi darurat bencana.
“Kami juga tidak menyangka orang sebiadab ini ya,” kata Jenderal Maruli dalam konferensi pers di Posko Lanud Halim Perdanakusuma, Kota Jakarta Timur, Senin (29/12/2025).
Pantau terus artikel terbaru dan terupdate hanya di mureks.co.id!
Ancaman Nyata bagi Masyarakat Terdampak
Menurut KSAD, tindakan perusakan tersebut sangat membahayakan dan berpotensi mengorbankan masyarakat yang sedang terdampak bencana. Ia menegaskan, dalam kondisi darurat, seluruh pihak seharusnya bersatu membantu upaya pemulihan, bukan justru merusak infrastruktur yang telah dibangun.
“Terus terang kami pikir masyarakat sedang bencana, baut-bautnya dibongkar. Dalam kondisi begini pun masih ada kelompok-kelompok yang bisa dikatakan arahnya ke pemerintah, mengorbankan masyarakat. Masyarakat yang sedang bencana pun mau dikorbankan,” ujarnya dengan nada prihatin.
Maruli mengaku peristiwa tersebut sangat mengusik pikirannya. Ia bahkan menyebut tidak bisa tidur memikirkan dampak yang bisa ditimbulkan jika sabotase itu tidak segera diketahui dan ditangani. “Saya pikir orang sebiadab ini luar biasa. Kalau kita tidak kompak, ini akan membuat kita berat dalam bekerja,” tegasnya.
TNI AD Tetap Berkomitmen Penuh
Di tengah tantangan tersebut, KSAD memastikan TNI AD tetap bekerja maksimal untuk mempercepat pemulihan infrastruktur dan kebutuhan dasar masyarakat. Ia menegaskan, prajurit TNI AD bekerja siang dan malam dengan sistem tiga shift untuk mengejar target pembangunan jembatan dan infrastruktur penunjang lainnya.
“Kalau tidak bekerja seperti ini, saya kira tidak bisa mencapai target seperti yang kita dapatkan pada hari ini,” katanya.
KSAD memaparkan, hingga saat ini TNI AD telah menangani puluhan pembangunan jembatan bailey, armco, hingga jembatan gantung di wilayah terdampak. Dari total daftar jembatan bailey yang dikerjakan, sebagian telah selesai dan digunakan masyarakat, sementara sisanya masih dalam proses pemasangan dan pengiriman.
Respons Bencana Tercepat Berkat Arahan Presiden
Maruli juga menekankan bahwa percepatan penanganan bencana kali ini berlangsung sangat cepat dibandingkan pengalaman-pengalaman bencana sebelumnya. Hal ini, menurutnya, berkat adanya arahan langsung dari Presiden Prabowo Subianto.
“Saya perjalanan penugasan tentara sudah berpuluh-puluh kali melakukan bantuan bencana. Ini yang saya berani mengatakan ini yang tercepat. Presiden memimpin langsung perintahnya, sehingga ini sangat cepat,” ujar Maruli.
Menutup pernyataannya, KSAD mengajak seluruh pihak, termasuk media, untuk terus menjaga kekompakan dan membantu menjelaskan kebijakan pemerintah kepada masyarakat, terutama terkait tahapan penanganan pascabencana. “Dalam kondisi ini kita harus kompak. Bernegara kita harus kompak. Jangan sampai ada korban jiwa lagi. Kami sudah bekerja siang malam,” pungkasnya.






