Berita

Korban Penipuan Wedding Organizer di Jakarta Timur Ternyata Datang dari Berbagai Daerah

Advertisement

Korban dugaan penipuan yang melibatkan sebuah wedding organizer (WO) di Jakarta Timur ternyata tidak hanya berasal dari satu wilayah. Pihak kepolisian menyebutkan para korban berdatangan dari sejumlah daerah di sekitar Jakarta.

Kanit Reskrim Polsek Cipayung, Iptu Edi Handoko, menjelaskan bahwa banyak korban yang awalnya mendatangi Polsek Cipayung untuk membuat laporan. Namun, karena laporan polisi (LP) untuk kasus ini sudah terdaftar di Polda Metro Jaya, para korban diarahkan untuk melanjutkan proses di sana.

“Jadi korbannya ke sini, ke Polsek semua nih menurut piket. Namun, begitu sampai ini, diarahkan lah karena LP (Laporan Polisi) itu sudah ada yang buat ke Polda Metro,” jelas Edi saat dikonfirmasi, Senin (8/12/2025).

Ia merinci, para korban berasal dari berbagai wilayah seperti Cimanggis, Cileungsi, Bogor, dan Bekasi. “Korban-korban yang lain dari Cimanggis, dari Cileungsi, sama dari Bogor, dari Bekasi, datang ke situ. Terus akhirnya dibawa ke sana (Polda),” ungkapnya.

Meskipun lokasi penggerebekan terduga pelaku berada di wilayah hukum Polsek Cipayung, Iptu Edi memastikan bahwa pelaku tidak diamankan di kantornya. “Itu dulu, perkembangan lain nanti kita update,” katanya.

Kasus ini mencuat setelah seorang perias pengantin mengunggah pengalamannya mengenai pernikahan yang bermasalah di Jakarta Barat dan Jakarta Utara melalui media sosial TikTok pada Sabtu (6/12/2025). Unggahan tersebut memicu reaksi dari warganet yang mengaku sebagai korban lainnya.

Advertisement

“Jadi dia ada beberapa acara hari Sabtu itu, terus ternyata bermasalah. Katering makanannya enggak datang, cuma ada dekornya,” ujar salah seorang korban, Tamay (26), saat dihubungi Kompas.com, Minggu (7/12/2025).

Para korban kemudian saling berkomunikasi melalui grup obrolan WhatsApp untuk mengumpulkan informasi. Berdasarkan diskusi tersebut, WO tersebut diduga menawarkan paket pernikahan dengan harga menggiurkan untuk menarik minat calon pelanggan.

Saat ini, pihak WO telah dibawa ke Mapolres Jakarta Utara. Para korban juga menyusul untuk menuntut kejelasan mengenai dugaan penipuan yang mereka alami. “Ini semua sudah di Polres Jakarta Utara. Termasuk owner-nya, semuanya, marketingnya. Mereka berkelit. Pokoknya enggak jelas lah, kami enggak dapat titik terangnya,” tutur Tamay.

Beberapa korban yang acaranya sudah terlaksana dimintai keterangan. Sementara itu, korban yang belum melangsungkan acara, seperti Tamay yang dijadwalkan menikah pada April 2026, belum bisa diproses lebih lanjut. Kasus mereka dianggap belum memenuhi unsur tindak pidana penipuan karena acara belum terjadi.

Advertisement