Internasional

Kim Jong Un: “Status Rakyat Kami Meningkat,” Resmikan Hotel Mewah di Samjiyon

Advertisement

Kim Jong Un meresmikan lima hotel mewah di Samjiyon, dekat perbatasan China, pada Sabtu (20/12). Pemimpin Korea Utara itu mengklaim pembukaan fasilitas baru ini sebagai “bukti nyata meningkatnya status” rakyatnya, meskipun negara tersebut masih menghadapi kesulitan ekonomi yang meluas.

Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) melaporkan bahwa hotel-hotel tersebut dilengkapi dengan berbagai fasilitas modern seperti restoran barbeku, pemandian air panas, dan area rekreasi. Pyongyang gencar mempromosikan resor ini sebagai bagian dari upaya menunjukkan kemajuan ekonomi menjelang kongres partai tahun depan.

Dapatkan berita menarik lainnya di mureks.co.id.

Dalam upacara peresmian, Kim Jong Un secara langsung meninjau kamar tidur dan berbagai fasilitas hotel. Ia bahkan disebut mengetes kenyamanan kasur. Putrinya, yang diyakini banyak analis sebagai calon penerusnya, turut mendampingi dalam kunjungan tersebut.

Media pemerintah menegaskan bahwa hotel-hotel ini merupakan bukti bahwa warga negara “tidak memiliki apa pun untuk diirikan di dunia.” Kim juga menyebut resor baru tersebut sebagai “bukti nyata cita-cita rakyat kami yang terus berkembang dan potensi pembangunan negara.”

Peresmian ini berlangsung di tengah upaya Kim untuk menonjolkan kemajuan ekonomi negara. Rencana pembangunan baru diperkirakan akan diumumkan pada kongres partai yang akan datang.

Advertisement

Sektor pariwisata di Korea Utara masih sangat terkontrol dan terbatas pada tur yang disetujui pemerintah. Namun, Kim berupaya meningkatkan sektor ini, dengan pembukaan hotel di Samjiyon menyusul peluncuran Zona Wisata Pesisir Wonsan Kalma awal tahun ini.

Kim Jong Un menyebut Samjiyon sebagai “kota inovatif dan sangat beradab yang merepresentasikan budaya pariwisata negara.”

Peter Ward, seorang peneliti di Sejong Institute, Seoul, menyatakan kepada AFP, “Target utama adalah wisatawan asing.” Ia menambahkan bahwa kunjungan ke Samjiyon juga dapat digunakan sebagai bentuk penghargaan bagi kelompok pekerja yang dianggap produktif.

Sementara itu, Profesor Lim Eul-chul dari Institute for Far Eastern Studies, Universitas Kyungnam, memprediksi bahwa “pariwisata kelompok skala besar kemungkinan akan segera difasilitasi melalui wilayah perbatasan dengan China.”

Advertisement
Mureks