Sembilan jenazah warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban tewas dalam insiden kebakaran apartemen di Hong Kong mulai dipulangkan ke Tanah Air. Satu jenazah telah tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, pada Minggu (21/12/2025) pukul 23.00 WIB, sementara delapan lainnya akan menyusul secara bertahap.
Proses pemulangan sembilan jenazah WNI ini difasilitasi oleh Direktorat Pelindungan WNI Kementerian Luar Negeri (Kemlu) dan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Hong Kong. Dari total sembilan jenazah, delapan di antaranya dibiayai penuh melalui anggaran Kemlu, sedangkan satu jenazah lainnya pembiayaannya ditanggung oleh pihak majikan.
Klik mureks.co.id untuk tahu artikel menarik lainnya!
Jenazah berinisial N, yang pertama tiba di Indonesia, langsung diserahterimakan kepada pihak keluarga di Indramayu, Jawa Barat. Sementara itu, delapan jenazah WNI lainnya dijadwalkan akan tiba di Indonesia secara bertahap antara tanggal 23 hingga 25 Desember 2025.
Dari keseluruhan jenazah yang dipulangkan, satu jenazah berasal dari Jawa Barat dan tiga jenazah dari Jawa Tengah akan tiba melalui Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Lima jenazah lainnya yang berasal dari Jawa Timur akan dipulangkan melalui Bandara Internasional Juanda, Surabaya. Setelah tiba, seluruh jenazah akan diserahterimakan kepada keluarga masing-masing di daerah asalnya.
Kementerian Luar Negeri menegaskan akan terus berkoordinasi dengan otoritas Hong Kong untuk memastikan seluruh proses penyelesaian hak-hak WNI/PMI yang terdampak insiden kebakaran ini dapat berlangsung secara tepat, bermartabat, dan berorientasi pada kepentingan para korban serta keluarga.
Sebelumnya, Direktorat Pelindungan WNI Kemlu dan KJRI Hong Kong telah berkoordinasi intensif dengan Hong Kong Police Force (HKPF), Labour Department, serta otoritas berwenang lainnya di Hong Kong. Koordinasi ini dilakukan terkait penanganan WNI terdampak usai kebakaran melanda kompleks pemukiman Wang Fuk Court, Tai Po, Hong Kong, pada Rabu, 26 November 2025 lalu.
Berdasarkan estimasi, sekitar 140 WNI/PMI sektor domestik tinggal di area terdampak kebakaran tersebut. Dari jumlah itu, 130 WNI telah dikonfirmasi selamat, sembilan orang meninggal dunia, dan satu orang hingga saat ini masih belum terkonfirmasi keberadaan dan kondisinya.






