Nasional

Polisi Tangkap Dua Preman Pengeroyok Pedagang di BKT Duren Sawit, Motif Pungli Terungkap

Kepolisian Resor Metro Jakarta Timur berhasil menangkap dua preman berinisial SA dan SR yang diduga terlibat dalam aksi pungutan liar dan pengeroyokan terhadap seorang pedagang di kawasan Banjir Kanal Timur (BKT), Duren Sawit, Jakarta Timur. Insiden ini dipicu penolakan korban untuk membayar uang jasa yang diminta pelaku.

Kapolres Jakarta Timur Kombes Alfian Nurrizal menjelaskan, kedua pelaku memiliki peran berbeda dalam kasus ini. SA bertindak sebagai pemungut uang jasa, sementara SR juga meminta uang serupa namun korban menuntut bukti pembayaran atau aturan yang mendasarinya.

Dapatkan berita menarik lainnya di mureks.co.id.

Kronologi Pengeroyokan dan Pungutan Liar

“Untuk saudara SA, perannya adalah meminta atau memungut uang jasa kepada pedagang,” kata Kombes Alfian di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Rabu (31/12/2025).

Ia melanjutkan, “Sementara saudara SR juga meminta uang jasa kepada pedagang di BKT. Namun, korban meminta tanda bukti atau aturan yang mendasarinya.”

Kejadian bermula ketika dua pria yang diduga preman menghampiri pedagang dan meminta uang keamanan sebesar Rp 20 ribu. Korban menolak permintaan tersebut, menawarkan pembayaran Rp 10 ribu karena hanya berjualan paruh waktu.

Penolakan ini membuat pelaku tidak terima, yang kemudian berujung pada pemukulan dan pengeroyokan terhadap korban. Akibatnya, korban mengalami pendarahan di bagian hidung.

Video yang memperlihatkan kondisi korban dengan hidung berdarah setelah dianiaya sempat beredar luas di media sosial, memicu perhatian publik.

Penyelidikan Lebih Lanjut

Kanit Reskrim Polsek Duren Sawit AKP Bayu membenarkan kejadian tersebut dan mengonfirmasi penangkapan kedua terduga pelaku. “Sudah kami amankan dua orang,” ujar AKP Bayu singkat saat dikonfirmasi.

Terkait praktik pungutan liar ini serta kemungkinan keterkaitan pelaku dengan kelompok tertentu, Kombes Alfian menyatakan bahwa pihaknya masih terus melakukan penyelidikan mendalam. “Masih kami dalami, masih kami selidiki,” tegasnya.

Mureks