Internasional

KAI Pastikan Stasiun KRL Jatake di Tangerang Beroperasi Januari 2026, Perkuat Konektivitas Jabodetabek

PT Kereta Api Indonesia (Persero) mengumumkan kesiapan operasional Stasiun Jatake yang berlokasi di Kelurahan Jatake-Kelurahan Kadusirung, Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang. Stasiun baru yang melayani lintas Tanah Abang-Rangkasbitung ini dijadwalkan mulai beroperasi pada Januari 2026, menyusul rampungnya tahap finalisasi bersama Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan.

Direktur Utama KAI, Bobby Rasyidin, menjelaskan bahwa pembangunan Stasiun Jatake merupakan bagian dari strategi perusahaan untuk memperkuat layanan transportasi publik di kawasan penyangga Ibu Kota Jakarta. Menurutnya, pertumbuhan pengguna KRL di lintas Rangkasbitung terus menunjukkan tren positif.

Dapatkan berita menarik lainnya di mureks.co.id.

Data KAI mencatat, jumlah pengguna KRL di lintas tersebut meningkat signifikan dari 43.317.716 pada tahun 2022 menjadi 62.085.471 pada 2023. Angka ini terus melonjak hingga 69.999.362 pengguna pada 2024, dan mencapai 70.496.181 pengguna sepanjang Januari hingga November 2025.

“Stasiun Jatake dihadirkan untuk mendekatkan layanan kereta api kepada masyarakat di kawasan yang berkembang pesat. Kehadirannya diharapkan memperkuat konektivitas wilayah serta mendukung mobilitas harian yang lebih tertata dan efisien,” ujar Bobby dalam keterangan tertulisnya, Senin (29/12/2025).

Konsep TOD dan Kapasitas Penumpang

Stasiun Jatake dikembangkan dengan konsep Transit Oriented Development (TOD), yang mengintegrasikan fungsi transportasi dengan aktivitas kawasan sekitarnya. Stasiun ini dibangun di atas lahan seluas 2.435 meter persegi, dengan bangunan tiga lantai yang mencakup area sekitar 3.000 meter persegi.

Berlokasi di KM 37+045 lintas Tanah Abang-Rangkasbitung, Stasiun Jatake dilengkapi peron sepanjang 250 meter dengan lebar masing-masing 6 meter. Stasiun ini diproyeksikan mampu melayani hingga 20.000 penumpang per hari.

Vice President Corporate Communication KAI, Anne Purba, menambahkan bahwa fasilitas Stasiun Jatake dirancang untuk menunjang kebutuhan pengguna Commuter Line secara menyeluruh. Di dalam gedung stasiun, tersedia area aktivitas penumpang, zona komersial, serta ruang perkantoran KAI.

Sementara itu, area luar stasiun dilengkapi dengan fasilitas parkir untuk kendaraan roda dua, roda empat, dan sepeda. Tersedia pula lahan pengembangan lanjutan seluas sekitar 4.000 meter persegi.

“Stasiun Jatake diproyeksikan menjadi simpul layanan baru yang mendukung kelancaran naik turun penumpang sekaligus mendorong aktivitas ekonomi di kawasan sekitarnya,” kata Anne.

Dari sisi layanan, Stasiun Jatake akan melayani Commuter Line lintas Tanah Abang-Rangkasbitung. Jalur ini mencakup stasiun-stasiun seperti Tanah Abang, Palmerah, Kebayoran, Pondok Ranji, Jurang Mangu, Sudimara, Rawa Buntu, Serpong, Cisauk, Cicayur, Jatake, Parung Panjang, Cilejit, Daru, Tenjo, Tigaraksa, Cikoya, Maja, Citeras, hingga Rangkasbitung. Penambahan stasiun ini diharapkan memperkuat distribusi penumpang serta meningkatkan kelancaran perjalanan masyarakat.

Progres Pembangunan dan Komitmen KAI

Hingga akhir November 2025, progres pembangunan Stasiun Jatake telah mencapai 98,56 persen, meliputi prasarana dan fasilitas penunjang. Saat ini, KAI bersama DJKA Kemenhub tengah menjalani tahap akhir berupa beragam uji prasarana dan kesiapan operasional. Hal ini dilakukan guna memastikan aspek keselamatan dan keamanan pengguna Commuter Line di lintas Rangkasbitung sebelum stasiun resmi melayani masyarakat.

Sinergi antara KAI dan DJKA Kemenhub dalam pengembangan Stasiun Jatake mencerminkan komitmen bersama untuk menghadirkan layanan perkeretaapian yang andal dan berorientasi pada kepentingan publik.

“Melalui penguatan aspek keselamatan, kenyamanan, dan keandalan layanan, kehadiran stasiun ini diharapkan semakin meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap kereta api sebagai pilihan utama mobilitas harian di kawasan Tangerang dan sekitarnya,” tutup Anne.

Mureks