Israel menjadi negara pertama di dunia yang secara resmi mengakui kemerdekaan Republik Somaliland pada Jumat (26/12). Sementara itu, mantan Presiden Brasil Jair Bolsonaro harus menjalani perawatan medis di rumah sakit akibat cegukan berkepanjangan. Di sisi lain, fenomena orang-orang super kaya di China yang memarkir jet pribadi mereka di luar negeri dan beralih ke penerbangan komersial juga menjadi sorotan.
Israel Akui Kemerdekaan Somaliland
Pemerintah Israel secara resmi mengakui kemerdekaan Republik Somaliland, wilayah Somalia yang telah memproklamasikan diri sebagai negara berdaulat, pada Jumat (26/12). Pengakuan ini menjadikan Israel sebagai negara pertama di dunia yang mengambil langkah tersebut.
Klik mureks.co.id untuk tahu artikel menarik lainnya!
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyampaikan ucapan selamat kepada Presiden Somaliland Abdirahman Mohamed Abdullahi atas kepemimpinannya. Netanyahu juga mengundang Abdullahi untuk berkunjung ke Israel.
“Deklarasi ini sesuai dengan semangat Abraham Accords, yang ditandatangani atas inisiatif Presiden [Amerika Serikat Donald] Trump,” kata Netanyahu.
Somaliland sendiri telah mendeklarasikan kemerdekaan sejak tahun 1991. Meskipun kemerdekaannya belum pernah diakui secara luas oleh komunitas internasional, wilayah ini telah beroperasi sebagai entitas administratif, politik, dan keamanan yang secara de facto independen.
Mantan Presiden Brasil Bolsonaro Dirawat Akibat Cegukan Berbulan-bulan
Mantan Presiden Brasil Jair Bolsonaro harus menjalani perawatan medis di DF Star Hospital, Brasilia, setelah mengalami cegukan berulang selama berbulan-bulan. Tim medis menyebut kondisi tersebut memerlukan prosedur khusus.
Istri Bolsonaro, Michelle Bolsonaro, mengungkapkan bahwa suaminya telah berjuang menghadapi masalah cegukan ini selama sembilan bulan terakhir. “Sudah sembilan bulan penuh perjuangan dan kecemasan dengan cegukan setiap hari,” tulis Michelle melalui akun Instagram miliknya.
Crazy Rich China Parkir Jet Pribadi di Luar Negeri
Fenomena orang-orang super kaya atau ‘crazy rich’ di China yang diam-diam memarkir jet pribadi mereka di luar negeri dan beralih menggunakan penerbangan komersial kini menjadi perhatian. Jet-jet pribadi tersebut dilaporkan lebih sering terlihat di Singapura atau Jepang.
Subramania Bhatt, CEO China Trading Desk, menjelaskan bahwa salah satu pemicu utama fenomena ini adalah aturan baru penerbangan di China. Pemerintah China kini mewajibkan pengajuan dokumen dan persetujuan minimal lima hari kerja sebelum pesawat dapat terbang.
Aturan tersebut dinilai kerap mengacaukan rencana perjalanan bisnis yang membutuhkan fleksibilitas tinggi. Terutama, hal ini menyulitkan untuk kegiatan mendadak yang seringkali menjadi bagian dari agenda para pebisnis kelas atas.
