Internasional

Melacak Jejak Sejarah Komunitas Yahudi di Australia: Dari 15 Narapidana hingga Tokoh Nasional

Menteri Luar Negeri Israel Gideon Saar baru-baru ini menyerukan komunitas Yahudi di Australia untuk pindah ke Israel, menyusul insiden penembakan di Pantai Bondi, Sydney, dua pekan lalu. Seruan ini kembali menyoroti keberadaan dan sejarah panjang komunitas Yahudi di Negeri Kanguru.

“Hari ini saya menyerukan kepada orang-orang Yahudi di Inggris, orang-orang Yahudi di Prancis, orang-orang Yahudi di Australia, orang-orang Yahudi di Kanada, orang-orang Yahudi di Belgia: datanglah ke Tanah Israel! Pulanglah!” ucap Saar, dikutip dari AFP pada Minggu (21/12).

Simak artikel informatif lainnya hanya di mureks.co.id.

Awal Mula Kehadiran Yahudi di Australia

Kehadiran komunitas Yahudi di Australia memiliki jejak sejarah yang sangat jelas. Menurut laman Myjewsihlearning.com, tanggal 26 Januari 1788 menjadi penanda awal kedatangan mereka.

Pada tanggal tersebut, sekitar 16 orang Yahudi tiba di Pelabuhan Sydney. Kelompok ini terdiri dari 15 narapidana dan satu bayi, menjadi gelombang pertama imigran Yahudi yang membentuk cikal bakal komunitas di benua tersebut.

Mereka merupakan bagian kecil, hanya sekitar 0,4 persen, dari total kelompok narapidana Inggris pertama yang dikirim ke koloni Australia. Proporsi ini kira-kira sama dengan persentase populasi Yahudi dalam total penduduk Australia saat ini.

Para narapidana Yahudi yang didatangkan dari London umumnya berasal dari kelas bawah dan tidak memiliki pendidikan agama yang memadai. Mereka juga tersebar di berbagai wilayah di negara bagian New South Wales.

Cikal bakal komunitas Yahudi yang fungsional baru mulai terbentuk ketika para narapidana secara bertahap dibebaskan, dan beberapa pemukim Yahudi bebas mulai berdatangan. Salah satu tokoh penting dari kelompok narapidana pertama ini adalah Esther Abrahams.

Perjalanan Komunitas dan Peran di Masyarakat

Ibadah Yahudi secara dadakan mulai dilakukan di tempat-tempat pribadi sejak sekitar tahun 1820. Namun, permintaan untuk menggunakan gedung pemerintah kosong sebagai tempat ibadah ditolak oleh administrasi kolonial pada tahun 1828.

Memasuki awal abad ke-20, komunitas Yahudi Australia mengalami masa-masa penting yang penuh suka dan duka. Pada periode ini, banyak individu Yahudi berhasil mencapai puncak masyarakat Australia dan memainkan peran kepemimpinan yang signifikan di berbagai bidang nasional.

Beberapa contoh tokoh terkemuka termasuk:

  • Sir John Monash: Lahir di Melbourne pada tahun 1865 dari imigran Yahudi berbahasa Jerman, ia memimpin pasukan Australia di Eropa selama Perang Dunia I.
  • Sir Isaac Isaacs: Pada tahun 1930-an, ia menjabat sebagai ketua hakim Mahkamah Tinggi Australia dan kemudian sebagai gubernur jenderal.

Secara keseluruhan, komunitas Yahudi di Australia dikenal tidak terlalu taat beragama, namun memiliki identitas Yahudi yang dinamis. Populasi mereka saat ini diperkirakan sekitar 120 ribu orang, atau sekitar 1 persen dari seluruh populasi Australia. Mayoritas dari mereka tinggal di kota-kota besar seperti Melbourne dan Sydney.

Mureks