Keuangan

Investor Asing Gempur Bursa Efek Indonesia, Lepas Ratusan Miliar Saham Unggulan Jelang Akhir 2025

Aksi jual bersih investor asing kembali mewarnai perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) menjelang penutupan tahun 2025. Pada hari terakhir perdagangan, Selasa (30/12/2025), investor asing tercatat melepas saham-saham unggulan dari berbagai sektor, mulai dari perbankan, pertambangan, hingga energi dan infrastruktur.

Data Bursa Efek Indonesia (BEI) yang dikutip melalui Stockbit pada Rabu (31/12/2025) menunjukkan bahwa saham PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI) menjadi emiten dengan tekanan jual asing terbesar. Investor asing mencatatkan net foreign sell senilai sekitar Rp 415,65 miliar, dengan nilai transaksi mencapai Rp 1,01 triliun dan volume perdagangan 2,74 juta saham. Seiring derasnya aksi jual tersebut, harga saham BBRI ditutup turun 120 poin atau 3,17 persen ke level Rp 3.660.

Dapatkan berita menarik lainnya di mureks.co.id.

Di posisi kedua, saham PT Darma Henwa Tbk (DEWA) juga mengalami tekanan signifikan. Saham kontraktor tambang ini dibukukan net foreign sell sebesar Rp 267,99 miliar, dengan volume transaksi mencapai 25,80 juta saham. Harga DEWA ditutup melemah 2,90 persen ke posisi Rp 670.

Tekanan jual asing turut menyasar sektor pertambangan batu bara. Saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) mencatatkan net foreign sell sekitar Rp 109,12 miliar dengan volume perdagangan 28,13 juta saham. Meskipun demikian, harga saham BUMI tercatat stagnan di level Rp 366.

Sementara itu, saham perbankan besar lainnya, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), juga masuk daftar saham dengan aksi jual asing senilai Rp 95,32 miliar. Namun, berbeda dengan BBRI, saham BBCA justru mampu ditutup menguat 50 poin atau 0,62 persen ke level Rp 8.075.

Aksi jual asing juga menekan saham PT Archi Indonesia Tbk (ARCI). Saham emiten tambang emas ini mencatatkan net foreign sell sebesar Rp 73,45 miliar dan ditutup merosot tajam 5,54 persen ke harga Rp 1.620.

Tekanan serupa dialami saham PT Buana Lintas Lautan Tbk (BULL), yang dilepas asing senilai Rp 58,33 miliar dan ditutup turun 5,41 persen ke level Rp 420.

Mureks