PT Indo Premier Investment Management (IPIM) resmi mencatatkan Reksa Dana Indo ETF RDN Kas Bertumbuh (XRDN) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin, 29 Desember 2025. Pencatatan ini menandai hadirnya instrumen ETF berbasis pasar uang pertama yang diperdagangkan di pasar modal Indonesia. Pada debutnya, XRDN mencatatkan nilai dana kelolaan (AUM) sebesar Rp 516,88 miliar.
Peluncuran XRDN dilakukan di tengah meningkatnya kebutuhan investor akan instrumen pengelolaan dana jangka pendek yang likuid dan fleksibel. Selama ini, instrumen pasar uang konvensional dinilai masih memiliki keterbatasan dari sisi likuiditas serta mekanisme subscription dan redemption.
Dapatkan berita menarik lainnya di mureks.co.id.
Data menunjukkan, industri reksa dana ETF di Indonesia mencatat pertumbuhan rata-rata dana kelolaan sebesar 20,45 persen per tahun dalam kurun waktu 2014 hingga November 2025. Sementara itu, reksa dana pasar uang juga mengalami pertumbuhan signifikan sebesar 59,68 persen sejak awal 2025, seiring meningkatnya kebutuhan penempatan dana jangka pendek di tengah dinamika pasar.
Kondisi ini mengindikasikan adanya ruang bagi pengembangan produk yang menggabungkan karakteristik stabilitas instrumen pasar uang dengan mekanisme perdagangan ETF yang lebih fleksibel dan transparan.
IPIM Sesuaikan Kebutuhan Investor
Direktur Indo Premier Investment Management, Noviono Darmosusilo, menyampaikan bahwa peluncuran XRDN merupakan bagian dari upaya perusahaan dalam menyesuaikan produk investasi dengan perkembangan kebutuhan investor.
“Seiring perkembangan industri, kami melihat adanya kebutuhan masyarakat pemodal Indonesia terhadap instrumen setara kas yang stabil, dengan tingkat pengembalian pasar uang yang likuid setara tabungan. Reksa Dana Indo ETF RDN Kas Bertumbuh yang menjadi inovasi di Pasar Modal Indonesia sebagai ETF berbasis pasar uang pertama di Indonesia di tahun 2025 ini, hadir untuk memenuhi kebutuhan masyarakat pemodal Indonesia tersebut,” ujar Noviono.
Noviono menjelaskan, XRDN berfokus pada instrumen pasar uang dan giro, sehingga cocok digunakan sebagai sarana pengelolaan likuiditas setara kas. Produk ini dirancang dengan karakteristik volatilitas rendah serta fokus pada perlindungan modal, dengan akses likuiditas yang dapat dilakukan selama jam perdagangan bursa. XRDN diharapkan menjadi alternatif bagi investor yang membutuhkan instrumen pengelolaan dana jangka pendek di pasar modal.
Ia juga menambahkan bahwa IPIM secara konsisten mengembangkan produk ETF sejak pertama kali meluncurkan ETF saham di Indonesia pada 2007. “Sebagai pelopor Reksa Dana ETF saham di Indonesia sejak tahun 2007, IPIM secara konsisten menghadirkan inovasi produk ETF yang mencerminkan kinerja pasar secara konsisten, dengan transparansi portofolio, likuiditas tinggi, serta biaya pengelolaan yang efisien. XRDN merupakan ETF ke-16 yang dikelola oleh IPIM dan ETF ke-46 yang tercatat di Bursa Efek Indonesia, menegaskan kembali posisi IPIM sebagai Market Leader dalam industri ETF nasional,” tutur Noviono.
Keunggulan Pencairan Dana T+0
Sementara itu, Direktur Indo Premier Sekuritas, Paulus Soehianto, menjelaskan keunggulan XRDN yang menawarkan mekanisme pencairan dana pada hari yang sama.
“XRDN hadir dengan keunggulan redemption T+0 yang memungkinkan investor melakukan pencairan dana pada hari yang sama. Dengan mekanisme ini, investor dapat mengelola kebutuhan kas secara lebih fleksibel dan efisien, sehingga XRDN menjadi solusi investasi yang tepat bagi investor yang membutuhkan akses cepat terhadap dana dengan stabilitas nilai,” jelas Paulus Soehianto.
Ia menambahkan, ETF semakin diminati oleh investor karena kemudahan transaksi, transparansi, serta efisiensi biaya dalam berbagai kondisi pasar.
Dalam peluncuran ini, IPIM bekerja sama dengan Deutsche Bank AG, Cabang Jakarta, sebagai bank kustodian, serta PT Indo Premier Sekuritas sebagai dealer partisipan. Penunjukan Deutsche Bank AG, Cabang Jakarta, menjadi mandat ke-18 bagi bank tersebut sebagai kustodian reksa dana IPIM.






