PT Hutama Karya (Persero) tengah mempercepat pembangunan 196 unit hunian sementara (huntara) di Kabupaten Aceh Tamiang, Aceh. Langkah ini merupakan bagian dari upaya pemulihan pascabencana banjir bandang dan tanah longsor yang melanda wilayah tersebut.
Perusahaan menargetkan seluruh hunian dapat difungsikan pada Kamis, 1 Januari 2026, dengan menerapkan pola kerja 24 jam melalui sistem shifting dan pengawasan mutu yang ketat.
Pantau terus artikel terbaru dan terupdate hanya di mureks.co.id!
Executive Vice President Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Mardiansyah, menegaskan fokus utama perusahaan saat ini adalah percepatan perbaikan infrastruktur. Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) lain sesuai arahan Danantara dan Kementerian Pekerjaan Umum (PU).
Secara total, tujuh BUMN Karya terlibat dalam pembangunan 600 unit huntara di Aceh Tamiang. “Kami memastikan koordinasi lapangan berjalan lancar agar hunian berkualitas, segera siap digunakan warga,” ujar Mardiansyah dalam siaran pers, Selasa (30/12/2025).
Dari target keseluruhan 196 unit yang menjadi tanggung jawab Hutama Karya, pengerahan sumber daya dilakukan secara optimal. Pekerjaan fokus meliputi fondasi, rangka atap, rangka dinding, lantai panggung, serta pemasangan pintu dan jendela.
Hingga Senin (29/12/2025), progres proyek diarahkan pada percepatan pekerjaan struktur dan penyediaan utilitas dasar. Hal ini bertujuan agar unit hunian dapat segera fungsional.
Huntara dirancang dengan konsep hunian memanjang, masing-masing berukuran 4,5 meter x 4,5 meter. Dorongan percepatan pembangunan ini semakin menguat seiring agenda Presiden Prabowo Subianto.
Presiden dijadwalkan meninjau langsung perkembangan pembangunan huntara di Aceh Tamiang sekaligus bertemu warga terdampak banjir pada Kamis, 1 Januari 2026.
Lahan untuk pembangunan huntara disiapkan dari milik Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang dan lahan perkebunan perusahaan. Informasi ini disampaikan oleh Tenaga Ahli Danantara, Khairul Jasmi, dalam keterangannya di Jakarta, Minggu (28/12/2025).
Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya menambahkan, percepatan pembangunan huntara dan hunian tetap (huntap) bagi korban bencana di Aceh dan wilayah Sumatera menjadi perhatian lintas kementerian dan lembaga. Teddy menyebut target pembangunan 15.000 unit hunian dalam tiga bulan, seiring inisiatif penanganan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP).
Selain unit hunian, fasilitas kawasan juga disiapkan untuk memenuhi kebutuhan dasar penghuni selama masa tinggal sementara. Rencana teknis mencakup pembangunan dapur umum, area cuci, musala, serta sarana sanitasi.
Dukungan utilitas berupa instalasi listrik dan air bersih turut disiapkan agar hunian dapat segera difungsikan. Di sekitar area huntara, Hutama Karya juga terlibat dalam pemulihan infrastruktur dan rehabilitasi kebutuhan dasar masyarakat terdampak.






