Nasional

Gotong Royong Petugas dan Warga Aceh Tengah Tarik Truk Pembawa Material Listrik yang Terjebak Lumpur

Petugas PLN dan warga di Kampung Arul Badak, Kecamatan Pegasing, Aceh Tengah, bahu-membahu menarik truk pengangkut material listrik yang terjebak lumpur pada Rabu (31/12/2025). Insiden ini menyoroti tantangan pemulihan listrik di wilayah terdampak bencana Sumatera.

Lebih dari 50 warga bergotong royong bersama petugas Unit Layanan Pelanggan (ULP) PLN Takengon untuk menarik truk yang melintas di jalan tanah penuh material longsor. Jalanan licin dan berlumpur menjadi hambatan utama dalam upaya perbaikan infrastruktur kelistrikan.

Klik mureks.co.id untuk tahu artikel menarik lainnya!

“PLN ULP Takengon bersama masyarakat Arul Badak, Kecamatan Pegasing, Kabupaten Aceh Tengah, bahu-membahu menarik mobil pengangkut material perbaikan kelistrikan. Semangat gotong royong membangun negeri,” demikian unggahan akun @lintasgayo yang mengabadikan momen tersebut.

Tantangan Pemulihan Listrik dan Logistik

Meskipun menghadapi kondisi sulit, semangat petugas untuk memulihkan pasokan listrik tetap tinggi. Sejumlah petugas terlihat memanjat tiang listrik guna memperbaiki kabel dan material yang rusak.

Data Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah per Rabu (31/12) menunjukkan bahwa beberapa kampung masih terisolasi akibat sulitnya akses darat. Tiga desa, yakni Serule, Atu Payung, dan Jamur Konyel di Kecamatan Bintang, bahkan hanya dapat dijangkau dengan berjalan kaki.

Kendati demikian, bantuan logistik dan kebutuhan energi bagi warga di ketiga desa tersebut tetap disalurkan melalui jalur udara.

BULOG Manfaatkan GOR Jadi Gudang Logistik

Dalam upaya menjamin ketersediaan pangan bagi korban bencana, Perum BULOG memanfaatkan Gedung Olahraga (GOR) Sport Center Aceh Tamiang sebagai gudang penyimpanan cadangan beras. Langkah ini diambil setelah dampak bencana banjir dan longsor di wilayah Sumatera mulai mereda, dan masyarakat mulai meninggalkan lokasi pengungsian.

Izin penggunaan fasilitas olahraga tersebut telah dikantongi BULOG pada Rabu (31/12). GOR ini diperkirakan mampu menampung antara 50 hingga 60 ton beras. Untuk menjaga kualitas dan kelembapan, setiap tumpukan beras menggunakan 25 palet plastik.

Stok beras BULOG ditempatkan berdampingan dengan lokasi istirahat personel TNI dari lima batalion di Aceh, yang turut membantu proses penumpukan dan pengamanan stok pangan. Sinergi ini diharapkan mempercepat distribusi bantuan logistik ke wilayah yang membutuhkan.

Jumlah Pengungsi Menurun Drastis

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan tren penurunan drastis jumlah warga yang bertahan di pengungsian akibat banjir dan longsor. Hingga Selasa (30/12), tercatat 395.795 jiwa masih mengungsi, turun signifikan dari puncak bencana yang sempat menyentuh angka 1 juta jiwa.

Kepala Pusat Data dan Informasi BNPB, Abdul Muhari, menjelaskan bahwa pemulihan akses transportasi di Sumatra Utara, Aceh, dan Sumatra Barat menjadi pemicu utama penurunan ini. “Jalur utama seperti Banda Aceh-Medan dan penghubung antar-kabupaten lainnya sudah kembali terbuka,” ujarnya.

Meskipun jalur utama mulai lancar, BNPB tetap memprioritaskan pemenuhan logistik bagi sekitar 400 ribu pengungsi yang belum dapat kembali ke rumah. Perbaikan infrastruktur, termasuk jembatan di rute Bener Meriah-Bireuen, terus dipercepat untuk melancarkan distribusi pangan dari gudang darurat.

Mureks