Tren

Gary Lineker: Gyokeres Perlu ‘Berjudi’ di Kotak Penalti, Belajar dari Calvert-Lewin

Harapan besar mengiringi kedatangan Viktor Gyokeres di Arsenal pada bursa transfer musim panas lalu. Striker asal Swedia itu diproyeksikan menjadi kepingan penting dalam upaya The Gunners mengakhiri puasa gelar Premier League. Namun, performa Gyokeres sejauh ini belum sepenuhnya sejalan dengan ekspektasi.

Ketajamannya di level sebelumnya belum terulang secara konsisten di Liga Inggris, memunculkan diskusi tentang aspek yang masih kurang dari permainannya. Dalam konteks ini, pengamat sepak bola Gary Lineker memberikan pandangannya, menilai ada pelajaran penting yang bisa dipetik Gyokeres dari striker lain yang tengah berada dalam performa apik.

Klik mureks.co.id untuk tahu artikel menarik lainnya!

Saran Gary Lineker untuk Viktor Gyokeres

Gyokeres direkrut Arsenal dengan nilai sekitar 64 juta pounds setelah mencetak 97 gol dari 102 penampilan bersama Sporting. Namun, di Premier League, ia baru membukukan lima gol dari 15 laga. Meski demikian, pelatih Mikel Arteta tetap memberikan dukungan penuh kepada penyerang berusia 27 tahun tersebut, percaya bahwa Gyokeres masih bisa berkembang dan menemukan bentuk terbaiknya.

Lineker, yang kini aktif sebagai pengamat, melihat masalah utama Gyokeres terletak pada pergerakannya di kotak penalti. Ia menilai sang striker cenderung menunggu bola datang, alih-alih lebih berani mengambil risiko lebih awal untuk menyerang ruang.

“Saya mengamati dia dengan cukup saksama dalam beberapa pekan terakhir dan menurut saya dia seperti kebanyakan penyerang, menunggu untuk melihat ke mana bola akan diarahkan, menunggu sampai bola disilangkan lalu baru menyerang ruang,” ujar Lineker dalam podcast The Rest is Football.

Lineker menambahkan, “Sebagai penyerang, Anda harus berjudi soal ke mana bola mungkin akan datang dan bergerak tepat saat umpan silang akan dilepaskan. Dengan begitu Anda selangkah lebih cepat dari bek. Banyak kali bola memang tidak datang ke sana, tetapi saya jarang melihat dia melakukan itu.”

Dominic Calvert-Lewin sebagai Contoh Ideal

Sebagai pembanding, Lineker menunjuk Dominic Calvert-Lewin dari Leeds United. Menurutnya, Calvert-Lewin adalah contoh ideal penyerang yang aktif membaca peluang di kotak penalti dan mengambil inisiatif pergerakan.

“Dominic Calvert Lewin memberikan contoh sempurna saat mencetak gol Leeds melawan Sunderland. Dia tidak menunggu melihat ke mana bola akan pergi,” kata Lineker.

Ia melanjutkan, “Dia bergerak ke kanan, menarik diri dari penjagaan, lalu berlari ke tiang dekat dan berharap bola dikirim ke sana, dan memang itulah yang terjadi. Saya tidak sering melihat itu dari Gyokeres saat ini. Pemain yang mencetak gol dalam jumlah besar akan melakukan hal seperti itu.”

Referensi Para Penyerang Top Dunia

Lineker kemudian menyinggung nama-nama penyerang elite sebagai referensi bagi Gyokeres. Ia menyebut Erling Haaland, Harry Kane, dan Robert Lewandowski sebagai contoh pemain yang sangat memahami cara menyerang ruang dengan peluang tertinggi.

“Apakah itu sesuatu yang bisa dipelajari? Saya selalu berpikir iya, karena sebenarnya ini soal akal sehat dan hukum probabilitas ketika Anda memikirkannya,” tutup Lineker.

Sementara itu, Calvert-Lewin memang sedang berada dalam periode produktif, mencetak gol dalam enam laga liga beruntun. Semua delapan golnya musim ini tercipta dari dalam kotak penalti, seiring kebangkitan Leeds yang kini menjauh dari zona degradasi.

Mureks