Isu sepinya kunjungan wisatawan ke Bali selama periode libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru) dibantah oleh pemerintah. Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana menegaskan bahwa Pulau Dewata tetap ramai, meskipun terjadi sedikit penurunan.
Dalam konferensi pers yang dikutip Republika akhir pekan lalu, Widiyanti menyatakan, “Bali tidak sepi, tetap ramai. Hanya ada penurunan sedikit saja sekitar 2 persen.” Pernyataan ini muncul di tengah perbincangan mengenai laporan tingkat hunian vila yang disebut menurun.
Simak artikel informatif lainnya hanya di mureks.co.id.
Data dari anggota Bali Villa Rental and Management Association (BVRMA) sebelumnya menunjukkan tingkat okupansi vila berada di kisaran 55–60 persen. Angka ini lebih rendah dibandingkan periode Nataru 2024 yang mencapai sekitar 65 persen.
Penurunan Kunjungan Wisatawan Domestik
Widiyanti menjelaskan, penurunan kunjungan wisatawan terutama terjadi pada segmen nusantara. Ia mengaitkan fenomena ini dengan faktor cuaca yang kurang mendukung, sehingga banyak wisatawan domestik memilih destinasi alternatif di Pulau Jawa.
“Tapi memang wisatawan nusantara sedikit menurun, mungkin dikarenakan gencarnya informasi bahwa cuaca kurang baik dan juga hal-hal lain. Jadi, mereka berjalan-jalan di Jawa. Kebanyakan di Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Yogyakarta,” urai Widiyanti.
Bali sendiri sempat dilanda banjir bandang pada September 2025, yang disinyalir turut memengaruhi persepsi sebagian wisatawan.
Dari sejumlah daerah tujuan wisata yang disebutkan, Widiyanti secara khusus menyoroti Yogyakarta. “Yogyakarta terlihat ada peningkatan luar biasa,” sambungnya, mengindikasikan pergeseran minat wisatawan domestik.
Berbeda dengan wisatawan domestik, data Kementerian Pariwisata justru mencatat peningkatan kunjungan wisatawan mancanegara ke Bali. Hingga saat ini, tercatat sekitar 6,8 juta kunjungan wisatawan asing, mendekati target tahunan sebesar 7 juta kunjungan.
Kepala Dinas Pariwisata Bali, I Wayan Sumarajaya, menambahkan bahwa sejak Minggu (14/12), jumlah wisatawan mancanegara yang datang ke Bali telah mencapai sekitar 20 ribu orang per hari. Angka ini meningkat dibandingkan rata-rata sebelumnya yang berada di kisaran 17 ribu kunjungan per hari.
“Sebetulnya sejak tanggal 14 Desember sudah ada peningkatan, untuk wisatawan asing sudah berada di atas 20 ribu per hari, demikian juga wisatawan nusantara sudah ada kenaikan sejak tanggal 19 Desember ini,” kata Sumarajaya.
Ia mengakui bahwa kondisi cuaca pada musim hujan memang berpengaruh terhadap aktivitas pariwisata Bali. Namun, Sumarajaya memastikan bahwa di sejumlah kawasan wisata, peningkatan kegiatan dan pergerakan wisatawan sudah terlihat seiring mendekati puncak libur akhir tahun.






