Internasional

Ekonomi Indonesia 2025 Stabil di Tengah Tekanan Global: Pertumbuhan 5,04%, Inflasi 2,72%, Surplus Dagang US$35,88 Miliar

Kinerja perekonomian Indonesia sepanjang tahun 2025 menunjukkan stabilitas yang terjaga di tengah berbagai tekanan global. Data terbaru mencatat pertumbuhan ekonomi mencapai 5,04% pada Triwulan ketiga, inflasi terkendali di 2,72%, serta surplus perdagangan yang konsisten.

Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Susiwijono Moegiarso, pada Senin (29/12/2025), menyatakan bahwa kinerja ekonomi RI tetap terjaga meskipun menghadapi tekanan geopolitik, volatilitas pasar keuangan, dan perlambatan ekonomi global.

Dapatkan berita menarik lainnya di mureks.co.id.

Ia merinci, pertumbuhan ekonomi mencapai 5,04% pada Triwulan ketiga 2025, inflasi terkendali di level 2,72% per November 2025, serta surplus perdagangan sebesar US$35,88 miliar pada periode Januari-Oktober 2025. Angka surplus ini mencatatkan tren positif selama 66 bulan berturut-turut.

“Sejumlah indikator lainnya seperti PMI Manufaktur, Indeks Keyakinan Konsumen, dan pertumbuhan kredit juga berada pada zona positif,” ujar Susi.

Partisipasi Aktif di Forum Internasional dan Perjanjian Dagang

Di kancah global, Indonesia aktif berpartisipasi dalam berbagai forum internasional seperti aksesi OECD, BRICS, G20, ASEAN, APEC, dan RCEP. Perluasan kerja sama ekonomi juga dilakukan melalui perjanjian dagang strategis, termasuk IEU-CEPA, ICA-CEPA, ACFTA 3.0, serta penandatanganan Indonesia-EAEU Free Trade Agreement pada 21 Desember 2025.

“Selain itu, negosiasi tarif resiprokal dengan Amerika Serikat juga telah mencapai kesepakatan substansi utama dan ditargetkan rampung pada awal 2026,” tambahnya.

Komitmen Transisi Energi Meningkat

Di bidang transisi energi, komitmen pendanaan Just Energy Transition Partnership (JETP) untuk Indonesia mengalami peningkatan signifikan. Dari US$20 miliar pada tahun 2022, komitmen tersebut naik menjadi US$21,4 miliar pada tahun 2025.

“Peningkatan komitmen ini mencerminkan kepercayaan kuat mitra internasional terhadap kebijakan transisi energi Indonesia yang berkelanjutan dan inklusif,” jelas Susi.

Stimulus Ekonomi dan Bantuan Sosial Dorong Konsumsi

Pemerintah juga melaksanakan berbagai stimulus ekonomi dan program bantuan sosial untuk menopang konsumsi rumah tangga menjelang akhir tahun. Program-program tersebut meliputi diskon transportasi, rangkaian belanja nasional seperti Harbolnas dan Indonesia Great Sale, serta penyaluran Bantuan Langsung Tunai Subsidi Kesejahteraan (BLTS Kesra) kepada hampir 30 juta Keluarga Penerima Manfaat.

Susiwijono Moegiarso juga menyampaikan pesan kepada seluruh pegawai Kemenko Perekonomian. “un merupakan momen strategis untuk melakukan refleksi atas pelaksanaan tugas dan fungsi kita. Saya mendorong seluruh pegawai untuk terus meningkatkan kapasitas diri dan membangun pola pikir yang solutif dan kolaboratif demi memperkuat kinerja perekonomian nasional,” ujarnya.

Mureks