Keuangan

Citigroup: “Tidak Ada Dampak bagi Bank atau Klien Kami” Setelah Salah Transfer Rp 1.335 Triliun

Advertisement

Bank raksasa asal Amerika Serikat (AS), Citigroup, mengumumkan insiden kesalahan transaksi yang nyaris fatal pada April 2024. Bank tersebut secara keliru mentransfer dana pinjaman kredit sebesar US$ 81 triliun atau setara Rp 1.335.123 triliun (dengan kurs Rp 16.500 per dolar AS) ke rekening salah satu nasabahnya.

Jumlah tersebut jauh melampaui nominal yang seharusnya dikirim, yakni hanya US$ 280 atau sekitar Rp 4.615.240. Beruntung, kesalahan masukan data ini terdeteksi satu setengah jam kemudian saat perbankan melakukan pembukuan harian, sehingga koreksi dan pembatalan pengiriman dana dapat segera dilakukan.

Dapatkan berita menarik lainnya di mureks.co.id.

Insiden ini pertama kali dilaporkan oleh media Financial Times pada Jumat (28/2/2025), kemudian disusul oleh CNBC pada Jumat (26/12/2025). Pihak Citigroup sendiri tidak memberikan konfirmasi atau komentar langsung mengenai kekeliruan transaksi tersebut kepada media.

Namun, Citigroup sebelumnya telah melaporkan kasus salah transfer ini kepada Federal Reserve dan Office of the Comptroller of the Currency. Kejadian tersebut dikategorikan sebagai ‘near miss’ atau ‘kesalahan yang hampir terjadi’, menandakan potensi dampak serius yang berhasil dihindari.

Penjelasan Citigroup Mengenai Insiden

Dalam sebuah pernyataan kepada NBC News, Citigroup menjelaskan langkah-langkah yang diambil dan dampaknya. “Meskipun pembayaran sebesar ini sebenarnya tidak dapat dilakukan, petugas kontrol kami segera mengidentifikasi kesalahan input antara dua akun buku besar Citi, dan kami membatalkan entri tersebut,” kata Citigroup.

Advertisement

Bank tersebut juga menekankan efektivitas sistem pencegahan mereka. “Kontrol pencegahan kami juga akan menghentikan dana apa pun yang keluar dari bank. Meskipun tidak ada dampak bagi bank atau klien kami, kejadian ini menggarisbawahi upaya berkelanjutan kami untuk terus menghilangkan proses manual dan mengotomatiskan kontrol melalui Transformasi kami.”

Serangkaian Kesalahan Operasional

Insiden ini menambah panjang daftar kesalahan operasional yang menimpa Citigroup dalam beberapa tahun terakhir. Sepanjang tahun 2024 saja, bank tersebut tercatat melakukan 10 kesalahan transaksi lainnya dengan total nilai mencapai US$ 1 miliar atau sekitar Rp 16,48 triliun.

Meskipun tidak ada dampak finansial yang merugikan bagi bank maupun nasabah dalam kasus salah transfer Rp 1.335 triliun ini, Citigroup mengakui bahwa insiden tersebut menyoroti pentingnya peningkatan sistem otomatisasi. Hal ini krusial untuk mengurangi risiko kesalahan manusia dan memperkuat ketahanan operasional bank di masa mendatang.

Advertisement
Mureks