PT Bangun Kosambi Sukses Tbk (CBDK) menyuntik modal sebesar Rp 799,20 miliar kepada anak usahanya, PT Cahaya Gemilang Indah Cemerlang (CGIC). Langkah ini diambil untuk mendukung kebutuhan modal kerja dan belanja modal CGIC, sekaligus memperkuat posisi perseroan di sektor properti.
Mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa, 30 Desember 2025, CBDK menyerap 111.000 saham baru yang diterbitkan oleh CGIC. Saham-saham tersebut memiliki nilai nominal Rp 500.000 per saham, atau setara 23,91% dari total saham CGIC, dengan harga pelaksanaan Rp 7,2 juta per saham.
Dapatkan berita menarik lainnya di mureks.co.id.
Dengan penyerapan seluruh saham baru ini, kepemilikan saham CBDK di CGIC meningkat dari 71,69% menjadi 78,46%. Peningkatan kepemilikan ini merupakan transaksi dengan pihak afiliasi, bukan pihak ketiga.
Strategi Penguatan Investasi dan Pengembangan PIK 2
Manajemen CBDK menjelaskan bahwa transaksi ini bertujuan untuk mempertahankan dan bahkan meningkatkan kepemilikan saham perseroan di CGIC, sehingga dapat mengurangi potensi dilusi. “Transaksi dilakukan dengan pihak afiliasi dan bukan dengan pihak ketiga lainnya dengan mempertimbangkan untuk mempertahankan bahkan meningkatkan kepemilipan saham BKS di CGIC sehingga dapat mengurangi dari dilusi kepemilikan saham BKS di CGIC,” demikian seperti dikutip dari keterbukaan informasi.
Perseroan memandang industri properti memiliki potensi besar yang dapat berdampak positif bagi pengembangan bisnis. Terutama, pengembangan kawasan PIK 2 dinilai dapat menciptakan sinergi bisnis yang optimal. “Perseroan dan entitas anak Perseroan dapat mengambil sebagian besar potensi keuntungan yang dihasilkan di masa yang akan datang sehingga pada akhirnya hal tersebut dapat meningkatkan kinerja keuangan konsolidasian Perseroan dan memberikan nilai tambah bagi para pemegang saham Perseroan,” lanjut pernyataan tersebut.
Dana yang diperoleh CGIC dari penyertaan modal ini akan dialokasikan untuk kebutuhan modal kerja dan/atau belanja modal. “Dana yang diperoleh CGIC dari transaksi ini direncanakan untuk mendukung kebutuhan modal kerja dan/atau belanja modal CGIC, sehingga diharapkan dapat meningkatkan fleksibilitas pendanaan, efisiensi struktur permodalan, serta efektivitas pelaksanaan kegiatan operasional dan pengembangan proyek-proyek yang dikelola CGIC,” jelas manajemen.
Penguatan permodalan pada CGIC ini diharapkan dapat mengoptimalkan pemanfaatan potensi pengembangan kawasan secara terintegrasi dan berkesinambungan.
Dampak pada Pengendalian dan Kinerja Keuangan
Peningkatan kepemilikan saham CBDK pada CGIC akan memperkuat posisi pengendalian perseroan atas anak usahanya. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pengambilan keputusan strategis dan konsolidasi kinerja keuangan grup secara keseluruhan. “Transaksi ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif terhadap likuiditas dan kinerja keuangan konsolidasian Perseroan, serta menciptakan nilai tambah yang berkelanjutan bagi Perseroan dan seluruh pemegang saham pada masa mendatang,” demikian pernyataan yang dikutip.
Pada penutupan perdagangan saham Senin, 29 Desember 2025, harga saham CBDK tercatat susut 0,57% ke posisi Rp 8.650 per saham. Saham CBDK dibuka stagnan di Rp 8.700, dengan level tertinggi Rp 8.800 dan terendah Rp 8.550 per saham. Total frekuensi perdagangan mencapai 3.770 kali dengan volume 71.965 saham, serta nilai transaksi Rp 62,3 miliar.
Pergerakan Saham CBDK Sebelumnya: Divestasi dan Akuisisi
Sebelumnya, dua pemegang saham CBDK, PT Tunas Mekar Jaya dan PT Agung Sedayu, telah mengurangi kepemilikan sahamnya. PT Tunas Mekar Jaya melepas 1,16 miliar saham CBDK secara bertahap pada 15-19 Desember 2025 dengan harga penjualan Rp 6.450 per saham, senilai sekitar Rp 7,5 triliun. Setelah transaksi, kepemilikan Tunas Mekar Jaya menjadi 85,77 juta saham atau 1,51% dari sebelumnya 1,25 miliar saham (22,05%).
Pada periode yang sama, PT Agung Sedayu juga melepas 1,10 miliar saham CBDK dengan harga penjualan Rp 6.450 per saham, senilai Rp 7,13 triliun. Setelah transaksi, Agung Sedayu mengenggam 144,06 juta saham CBDK atau 2,54% dari sebelumnya 1,25 miliar saham (22,05%).
Transaksi pelepasan saham oleh Tunas Mekar Jaya dan Agung Sedayu ini dilakukan sebagai divestasi untuk realisasi nilai investasi. Saham-saham tersebut kemungkinan besar dibeli oleh PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI).
Dalam keterbukaan informasi BEI disebutkan, PANI membeli 2,27 miliar saham CBDK dengan harga Rp 6.450 per saham, dengan total nilai pembelian Rp 14,64 triliun. “Tujuan transaksi peningkatan kepemilikan pada perseroan,” demikian seperti dikutip. Usai transaksi, PANI menggenggam 4,87 miliar saham CBDK atau setara 85,95%, naik dari sebelumnya 2,60 miliar saham atau 45,90%.
Berdasarkan data RTI, pada perdagangan saham Jumat, 19 Desember 2025, di pasar negosiasi, transaksi saham CBDK mencapai Rp 5 trilyun. Saham CBDK ditransaksikan dua kali dengan volume 7.751.936 saham, dan turun 31,21% ke posisi Rp 6.450 per saham. Sementara itu, di pasar reguler, harga saham CBDK naik 0,28% ke posisi Rp 8.850 per saham, dibuka di Rp 8.900, dengan level tertinggi Rp 9.000 dan terendah Rp 8.550 per saham. Total frekuensi perdagangan mencapai 3.683 kali dengan volume 7.821.559 saham, serta nilai transaksi Rp 5,1 triliun.






