Keuangan

BP BUMN Pastikan Penggabungan Pelni, Pelindo, dan ASDP Berlanjut di 2026

Badan Pengaturan Badan Usaha Milik Negara (BP BUMN) memastikan rencana penggabungan BUMN transportasi akan terus berlanjut pada tahun 2026. Tiga perusahaan pelat merah yang akan dilebur adalah PT Pelni (Persero), PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo, dan PT ASDP Indonesia Ferry (Persero).

Wakil Kepala BP BUMN, Aminuddin Ma’ruf, menyatakan bahwa kajian terkait penggabungan ini telah rampung. “Sudah kita kaji ko itu, tinggal dieksekusi aja,” kata Aminuddin saat ditemui di Jakarta, Selasa (30/12/2025).

Simak artikel informatif lainnya hanya di mureks.co.id.

Aminuddin menjelaskan, langkah penggabungan ini merupakan bagian dari upaya perampingan jumlah BUMN secara keseluruhan. Pemerintah menargetkan jumlah BUMN menyusut menjadi sekitar 200-an entitas dari total sekitar 1.000 BUMN saat ini. “Sama, itu kan kerangka besarnya memang menuju 220-an BUMN,” ujarnya.

Ketika ditanya mengenai kemungkinan PT Pos Indonesia masuk dalam rencana penggabungan tersebut, Aminuddin secara tidak langsung menepisnya. Ia menegaskan bahwa fokus penggabungan sejauh ini masih pada ketiga BUMN transportasi tersebut. “Masih tiga itu,” ucapnya.

Di sisi lain, Direktur Utama PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) atau Pelni, Tri Andayani, sebelumnya sempat memberikan tanggapan terkait rencana pembentukan holding BUMN sektor maritim ini. Andayani menegaskan bahwa pihaknya belum menerima arahan lebih lanjut mengenai peleburan ini, baik dari pemerintah maupun dari Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara).

Menurut Andayani, terakhir kali ketiga perusahaan tersebut baru sebatas melakukan kajian dan koordinasi. Dalam tahap awal, Pelindo direncanakan akan menjadi induk usaha. “Belum, belum ada. Masih yang terakhir waktu itu saja,” jawab Andayani singkat kepada wartawan usai Press Briefing Angkutan Nataru Pelni di Jakarta Pusat, Rabu (10/12/2025).

Mureks