Internasional

BI Rate Turun 125 Bps, Ekonom BSI Ungkap Dampak Positif ke DPK tapi Kredit Masih Melandai

Advertisement

Bank Indonesia (BI) telah memangkas suku bunga acuan BI Rate hingga mencapai level 4,75% pada Desember 2025. Kebijakan penurunan suku bunga sebesar 125 basis poin (Bps) ini disambut positif oleh sektor perbankan, meskipun tantangan pertumbuhan kredit masih membayangi.

Chief Economist PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS), Banjaran Surya Indrastomo, menilai langkah pemangkasan BI Rate tersebut sejalan dengan upaya BI untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Menurutnya, kebijakan ini juga memastikan terjaganya stabilitas inflasi dan nilai tukar Rupiah di tengah dinamika ekonomi.

Simak artikel informatif lainnya hanya di mureks.co.id.

Bagi perbankan, penurunan BI Rate sangat membantu dalam menurunkan biaya dana (cost of fund). Hal ini didukung oleh kebijakan suku bunga penjaminan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) serta dorongan dari kebijakan fiskal pemerintah. Hasilnya, Dana Pihak Ketiga (DPK) perbankan mampu tumbuh signifikan sebesar 12% per November 2025.

Advertisement

Namun demikian, sektor perbankan masih menghadapi tantangan serius terkait permintaan kredit yang belum pulih sepenuhnya. Pertumbuhan kredit tercatat melandai di angka 7% per November 2025. Kondisi ini tidak terlepas dari tekanan yang dialami sektor produksi serta kecenderungan pengusaha untuk menahan ekspansi dan bersikap “wait and see” terhadap prospek ekonomi Indonesia ke depan.

Analisis mendalam mengenai pergerakan sektor perbankan dan ekonomi Indonesia sepanjang tahun 2025, serta tantangan dan prospek untuk tahun 2026, dibahas lebih lanjut dalam dialog antara Andi Shalini dengan Banjaran Surya Indrastomo di program Squawk Box, CNBC Indonesia, pada Rabu, 24 Desember 2025.

Advertisement
Mureks