Berita

Bank Jateng dan Kemendes PDT Kolaborasi, Yandri Susanto: Perbankan Harus Jadi Mentor BUMDes

PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah (Bank Jateng) dan Direktorat Jenderal Pembangunan Desa dan Perdesaan, Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Kemendes PDT) Republik Indonesia, resmi menjalin kolaborasi strategis. Kerja sama ini berfokus pada fasilitasi layanan perbankan guna mendukung percepatan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa di Jawa Tengah.

Langkah ini merupakan tindak lanjut nyata dari semangat ‘Menggempur Desa’ yang bertujuan mengentaskan kemiskinan melalui penguatan akses permodalan dan digitalisasi keuangan di tingkat perdesaan. Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) ini dilaksanakan di Kantor Bupati Boyolali pada Senin, 29 Desember 2025.

Klik mureks.co.id untuk tahu artikel menarik lainnya!

Bank Jateng Sebagai ‘Bapak Asuh’ Desa

Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal, Yandri Susanto, menekankan peran vital Bank Jateng sebagai “Bapak Asuh” bagi kemandirian desa. Ia meminta perbankan tidak hanya menjadi penyedia modal, tetapi juga mentor bagi Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).

“Kita harus keroyokan, kita harus gempur kemiskinan dan ketertinggalan di desa melalui dukungan akses permodalan yang nyata. Saya ingin Bank Jateng tidak hanya menjadi pemberi kredit, tetapi juga menjadi mentor bagi desa dalam mengelola arus kas serta membina pengelola usaha desa agar melek literasi keuangan,” tegas Yandri dalam keterangan tertulisnya.

Menanggapi arahan tersebut, Direktur Utama Bank Jateng, Irianto Harko Saputro, menyatakan kesiapan pihaknya dalam menghadirkan sistem keuangan desa yang modern dan transparan melalui dukungan teknologi perbankan terkini.

“Dengan aplikasi Siskeudes TNT (Transaksi Non Tunai) yang saat ini digunakan, proses pengelolaan dana desa oleh Pemerintah Desa di Jawa Tengah akan semakin efisien, aman, dan memberikan manfaat besar, terutama dalam hal monitoring penggunaan dana desa secara akuntabel,” ujar Irianto.

Inisiatif Bank Jateng untuk Ekonomi Perdesaan

Selain aspek digitalisasi melalui Siskeudes TNT, Bank Jateng juga telah menggerakkan roda ekonomi perdesaan melalui berbagai program. Ini termasuk program Samsat Budiman yang melibatkan 839 BUMDes, penguatan Koperasi Desa Merah Putih melalui implementasi QRIS, serta pendampingan literasi keuangan yang dilakukan oleh Agen Duta Bank Jateng.

Sementara itu, Bupati Boyolali, Agus Irawan, menyampaikan apresiasinya atas terpilihnya Boyolali sebagai pusat sinergi kerja sama ini. Menurutnya, hal ini juga menjadi bagian dari persiapan menuju Hari Desa Nasional 2026.

“Ini adalah langkah konkret untuk memastikan kemudahan kedepannya. Kerja sama ini sangat strategis karena menyentuh aspek akselerasi ekonomi agar BUMDes kita mampu berdaya saing secara profesional, serta mendorong tata kelola keuangan desa yang lebih akuntabel,” ungkap Agus.

PKS ini diharapkan menjadi tonggak baru bagi kebangkitan ekonomi desa yang lebih tangguh dan berkelanjutan, selaras dengan visi ‘Maju Desanya, Sejahtera Rakyatnya, Kuat Negaranya’.

Mureks