Anggota DPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) memberikan apresiasi tinggi terhadap berbagai terobosan yang dilakukan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman sepanjang tahun 2025. Inisiatif Kementerian Pertanian (Kementan) dinilai menjadi solusi nyata bagi penguatan ekonomi nasional di tengah tantangan multidimensional yang dihadapi bangsa.
Bamsoet, dalam keterangannya pada Jumat (26/12/2025), menyoroti langkah berani Mentan Amran dalam menyusun strategi transformasi dan investasi sektor pertanian. Ia secara khusus memuji konsistensi Kementan dalam hilirisasi produk pertanian yang berdampak langsung pada akar rumput.
Klik mureks.co.id untuk tahu artikel menarik lainnya!
Hilirisasi Pertanian: Solusi Konkret di Tengah Ancaman Pengangguran
“Inisiatif Kementerian Pertanian dalam mengkreasi kebijakan yang solutif sangat layak dicermati dan dijadikan contoh. Hilirisasi produk pertanian yang diusung Menteri Amran bukan sekadar wacana, melainkan langkah strategis yang terbukti mampu menciptakan hingga delapan juta lapangan kerja baru. Ini adalah jawaban konkret di tengah ancaman pengangguran,” ujar Bamsoet.
Refleksi akhir tahun 2025 Bamsoet juga mencatat kondisi bangsa yang masih berselimutkan duka cita mendalam akibat bencana di Sumatera (Aceh, Sumut, dan Sumbar) yang berdampak pada 3,3 juta jiwa. Selain itu, kinerja perekonomian nasional sedang dalam tekanan, ditandai dengan angka pengangguran yang mencapai 7,28 juta orang per Februari 2025, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS).
Sektor UMKM dan manufaktur juga mengalami tekanan hebat akibat gempuran produk impor ilegal. Oleh karena itu, Bamsoet menekankan pentingnya sinergi kuat antara kementerian teknis untuk menciptakan lapangan kerja dan melindungi pasar domestik.
“Inisiatif Menteri Pertanian dalam mendorong produktivitas dalam memerangi penyelundupan adalah kombinasi solutif untuk mereduksi kompleksitas persoalan sekarang. Kita berharap di tahun 2026, para pembantu Presiden semakin kreatif menggagas inisiatif baru,” lanjutnya.
Investasi Rp 371 Triliun untuk 14 Komoditas Strategis
Sebagai informasi, strategi hilirisasi dan investasi pertanian yang tengah digarap Mentan Amran senilai Rp 371 triliun. Program ini difokuskan pada 14 komoditas strategis, mencakup sektor perkebunan dan pangan unggulan.
- Kelapa sawit
- Kelapa (untuk VCO dan santan)
- Tebu
- Kakao
- Kopi
- Lada
- Pala
- Jambu mete
- Gambir
Inisiatif ini diproyeksikan tidak hanya meningkatkan nilai tambah hingga ratusan kali lipat, tetapi juga mampu menyerap sekitar 8,6 juta tenaga kerja.
Visi Kemandirian Petani dan Pasal 33 UUD 1945
Mentan Amran, dalam berbagai kesempatan di Desember 2025, menegaskan bahwa hilirisasi pertanian merupakan upaya konkret untuk meningkatkan kesejahteraan petani lokal.
“Kita tidak boleh lagi membiarkan kekayaan alam kita keluar dalam bentuk mentah. Hilirisasi pertanian adalah kunci kemandirian. Dengan membangun pabrik-pabrik pengolahan di dekat sentra produksi petani, kita menciptakan nilai tambah berkali-kali lipat dan memastikan ekonomi kita tumbuh dari bawah,” tegas Mentan Amran.
Amran juga menyebut langkah hilirisasi ini berakar kuat pada visi besar Presiden Prabowo Subianto yang menegaskan komitmennya terhadap Pasal 33 UUD 1945 sebagai fondasi ekonomi nasional.
“Falsafah ekonomi kita harus kembali ke Pasal 33 UUD 1945. Bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya harus dikuasai oleh negara dan dipergunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat. Kita harus berani mengelola kekayaan kita sendiri, melakukan hilirisasi, agar nilai tambahnya dinikmati oleh rakyat Indonesia, bukan dibawa lari ke luar negeri,” tegas Presiden Prabowo Subianto dalam berbagai kesempatan.






