Nasional

Bambang Susanto: Waterfront Sekuritas Kembangkan Platform AI untuk Jembatani Investor Generasi Baru

Advertisement

Setelah sempat tidak terdengar di ruang publik, nama Bambang Susanto, salah satu pelaku senior di industri pasar modal Indonesia, kembali menjadi sorotan. Ia kini memimpin langkah inovatif Waterfront Sekuritas dalam mengembangkan platform online trading berbasis Artificial Intelligence (AI).

Pengembangan platform AI ini, jelas Bambang dalam pertemuan dan wawancara terbatas, merupakan respons Waterfront Sekuritas terhadap perubahan lanskap pasar modal. Terutama, untuk memenuhi kebutuhan investor dan trader masa kini yang didominasi generasi muda dan sangat bergantung pada teknologi.

Dapatkan berita menarik lainnya di mureks.co.id.

Menurut Bambang, pemanfaatan AI bukan semata-mata sebagai alat spekulasi atau prediksi harga. Sebaliknya, AI dirancang sebagai sistem pendukung pengambilan keputusan (decision-support system) yang membantu investor memahami risiko, perilaku portofolio, serta dinamika pasar secara lebih terstruktur dan rasional.

Ia menegaskan, “Pasar modal terus berkembang, dan pelaku industri harus mampu mengikuti perubahan tersebut. Teknologi adalah kebutuhan, bukan pilihan, terutama untuk menjembatani kebutuhan investor generasi baru,” ujar Bambang, Jumat (26/12/2025).

Platform AI online trading yang sedang disiapkan ini diharapkan menjadi salah satu yang pertama di Indonesia. Fokus utamanya adalah kemudahan akses, transparansi informasi, serta penguatan manajemen risiko bagi para pengguna.

Advertisement

Dalam kesempatan yang sama, Bambang juga menanggapi sejumlah pertanyaan terkait isu investasi dan transaksi besar Waterfront Sekuritas. Isu tersebut mencakup penawaran umum perdana (IPO) saham SUPA serta kepemilikan pada saham PMUI, yang sempat menjadi perbincangan hangat di kalangan pelaku pasar.

Menanggapi hal tersebut, Bambang menegaskan bahwa pengalamannya yang panjang di pasar modal justru membuatnya semakin berhati-hati dalam setiap keputusan investasi. Ia bahkan menyebut dirinya sebagai penganut value investing, di mana analisis fundamental dan prospek jangka panjang menjadi pertimbangan utama.

Terkait IPO PMUI yang sempat menjadi sorotan karena besarnya penjatahan melalui mekanisme pooling allotment (epooling) dan memicu beragam reaksi investor, Bambang menilai dinamika tersebut sebagai cerminan karakter unik pasar modal Indonesia. “Investor kita ini unik. Dikasih sedikit marah, dikasih banyak juga marah,” ujarnya.

Meski demikian, Bambang enggan mengomentari lebih jauh mengenai dinamika jangka pendek pasar. Ia hanya mengutip salah satu prinsip investasi legendaris dari Warren Buffett yang menurutnya tetap relevan hingga saat ini. “Be fearful when others are greedy, and be greedy when others are fearful,” kata Bambang, menutup pernyataannya dengan nada ringan namun penuh makna.

Advertisement
Mureks