Nasional

Mengungkap Sistem Hukum Ganda Malaysia: Peran Sentral Syariat Islam dan Dominasi Mayoritas Muslim

Advertisement

Malaysia dikenal sebagai negara dengan mayoritas penduduk Muslim yang kuat, sekaligus menerapkan syariat Islam dalam sistem hukumnya. Sejarah panjang penyebaran Islam di wilayah ini telah membentuk budaya, pendidikan, dan kebijakan publik di Malaysia secara signifikan.

Sistem Hukum Ganda Malaysia

Malaysia mengadopsi sistem hukum ganda yang memadukan hukum sipil dan syariat Islam. Sistem ini memungkinkan hukum Islam dijalankan secara khusus untuk urusan tertentu, terutama yang menyangkut umat Muslim di negara tersebut.

Simak artikel informatif lainnya hanya di mureks.co.id.

Menurut Muhammad Amin Suma dalam bukunya Islam dalam Masyarakat & Politik Malaysia, syariat Islam telah menjadi bagian integral dalam pembentukan identitas nasional Malaysia. Hukum sipil berlaku untuk seluruh warga negara, sementara hukum syariah khusus diterapkan pada Muslim, mengatur urusan agama dan adat istiadat Islam. Kedua sistem ini berjalan berdampingan dengan ruang lingkup yang jelas berbeda.

Implementasi dan Ruang Lingkup Syariat Islam

Penerapan syariat Islam di Malaysia dilakukan secara terstruktur melalui lembaga resmi. Mahkamah Syariah berfungsi sebagai pengadilan khusus untuk perkara yang berkaitan dengan hukum Islam, seperti pernikahan, perceraian, dan warisan. Setiap negara bagian di Malaysia memiliki regulasi sendiri terkait pengelolaan hukum syariah.

Hukum syariah di Malaysia mencakup hukum keluarga, warisan, dan beberapa aspek pidana ringan. Mahkamah Syariah hanya dapat memproses kasus yang melibatkan Muslim dan tidak mencampuri urusan hukum pidana berat atau urusan non-Muslim. Hal ini membedakan sistem Malaysia dari negara yang menerapkan hukum Islam secara penuh.

Faktor Popularitas Islam di Malaysia

Islam menjadi agama mayoritas dan sangat populer di Malaysia berkat proses sejarah panjang yang melibatkan berbagai faktor sosial dan budaya. Penyebaran Islam di negara ini dipengaruhi oleh aktivitas perdagangan dan peran aktif kerajaan-kerajaan Melayu pada masa lalu.

Masuknya Islam ke Malaysia bermula dari aktivitas perdagangan pada abad ke-7 dan mulai berkembang pesat pada abad ke-13 hingga ke-14 Masehi. Para pedagang dari Timur Tengah dan India membawa ajaran Islam ke pelabuhan-pelabuhan utama di Semenanjung Malaya. Proses konversi berlangsung secara damai dan bertahap, didukung oleh penerimaan para raja dan bangsawan, sehingga Islam perlahan menjadi identitas utama masyarakat.

Jurnal Islam di Malaysia: Masuknya Agama Islam di Malaysia dan Perkembangan Pendidikan Islam di Malaysia oleh Lilis Sulistiawati dkk. menyebutkan, Islam berkembang pesat berkat dukungan kerajaan setempat dan adaptasi budaya yang menyeluruh.

Advertisement

Islam telah terintegrasi dalam aspek budaya dan sosial masyarakat Malaysia. Nilai-nilai Islam memengaruhi banyak tradisi, mulai dari tata cara pernikahan, makanan halal, hingga perayaan hari besar keagamaan. Norma sosial di Malaysia juga banyak mengacu pada ajaran Islam, yang memperkuat posisi agama ini dalam kehidupan sehari-hari.

Pendidikan Islam juga berkembang pesat di Malaysia, mulai dari sekolah dasar hingga universitas. Sistem pendidikan berbasis Islam menjadi bagian dari kurikulum nasional, memastikan generasi muda sejak dini mengenal ajaran dan nilai-nilai agama. Pendidikan agama juga dijalankan melalui madrasah, sekolah agama rakyat, dan universitas Islam negeri maupun swasta.

Dominasi Muslim dan Dampaknya pada Kebijakan Publik

Mayoritas penduduk Malaysia memeluk agama Islam, yang berdampak langsung pada kebijakan dan orientasi negara. Kondisi ini memengaruhi banyak aspek kehidupan, termasuk pendidikan, hukum, hingga kebijakan sosial.

Berdasarkan sensus penduduk Malaysia tahun 2020, sekitar 61% hingga 65% penduduk Malaysia merupakan Muslim. Angka ini menunjukkan dominasi kuat agama Islam dalam struktur demografis negara tersebut. Meskipun demikian, kelompok agama lain tetap hidup berdampingan secara damai di bawah sistem yang menghormati keberagaman.

Dominasi Muslim di Malaysia tercermin dalam kebijakan publik, terutama pada bidang pendidikan agama, penggunaan bahasa Melayu sebagai bahasa resmi, serta penetapan hari libur nasional keagamaan seperti Idulfitri dan Iduladha. Kebijakan pemerintah sangat mempertimbangkan prinsip-prinsip Islam dalam pengambilan keputusan, termasuk dalam hal pendidikan dan tata kelola sosial.

Kesimpulan

Syariat Islam memegang peran sentral dalam sistem hukum dan kehidupan masyarakat Malaysia. Kebijakan dan struktur sosial negara sangat dipengaruhi oleh mayoritas Muslim. Sejarah panjang penyebaran Islam, dukungan kerajaan, serta integrasi pendidikan agama memperkuat posisi Islam sebagai pilar utama dalam identitas nasional Malaysia.

Ke depan, penerapan syariat Islam dan posisi mayoritas Muslim di Malaysia berpotensi terus berkembang seiring penguatan identitas budaya dan kebijakan publik yang berlandaskan nilai-nilai agama. Namun, sistem hukum ganda tetap menjaga keseimbangan antara kebutuhan masyarakat Muslim dan keberagaman yang ada.

Advertisement
Mureks