Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menyalurkan 200 unit becak listrik kepada para penarik becak konvensional lanjut usia di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Bantuan ini diberikan secara gratis sebagai bagian dari program distribusi nasional yang menyasar pembecak aktif dan terdata di seluruh kabupaten/kota se-DIY, dengan Kabupaten Bantul menjadi wilayah penerima terbanyak.
Penyerahan simbolis becak listrik dilakukan oleh Wakil Ketua DPRD DIY Budi Waljiman pada Selasa, 23 Desember 2025, di Kantor DPRD DIY. Budi Waljiman menegaskan bahwa program ini merupakan bentuk perhatian negara terhadap para pembecak lansia yang masih mengandalkan tenaga fisik dalam bekerja.
Simak artikel informatif lainnya hanya di mureks.co.id.
“Becak listrik ini bukan hanya alat transportasi, tetapi wujud perhatian negara yang memudahkan pekerjaan para pembecak. Program ini sekaligus memperkuat identitas Yogyakarta sebagai kota wisata yang mengutamakan kenyamanan dan keberlanjutan lingkungan,” ujar Budi Waljiman, dikutip dari laman resmi Pemda DIY.
Untuk mendukung operasional becak listrik ini, pemerintah berencana menyiapkan sejumlah titik pengisian baterai di lokasi-lokasi yang mudah dijangkau. Proses pendataan dan verifikasi penerima telah dilakukan secara cermat untuk memastikan bantuan tepat sasaran bagi mereka yang paling membutuhkan.
Pada hari yang sama, penyerahan becak listrik juga berlangsung di Museum H. M. Soeharto, Kapanewon Sedayu, Kabupaten Bantul. Acara tersebut dihadiri oleh ratusan pengemudi becak, Wakil Bupati Bantul Aris Suharyanta, serta Ketua Komisi IV DPR RI Titiek Hediati Soeharto.
Aris Suharyanta dalam sambutannya menyatakan dukungan terhadap pengembangan becak listrik. Menurutnya, becak masih menjadi moda transportasi budaya yang menarik bagi wisatawan, dan penggunaan motor listrik akan menjaga relevansinya di masa depan.
“Becak adalah ikon Jogja. Penggunaan motor listrik akan membuatnya lebih relevan untuk masa depan,” kata Aris Suharyanta.
Senada, Titiek Hediati Soeharto menyoroti dampak positif transformasi becak listrik bagi kesejahteraan pembecak lanjut usia. “Kami ingin para pembecak tetap sehat, tetap bekerja, dan tetap tersenyum,” ucapnya.
Para penerima bantuan turut menyampaikan apresiasi mereka. Supardi, seorang pembecak dari Kota Yogyakarta, mengungkapkan bahwa becak listrik sangat meringankan pekerjaannya. Sementara itu, Dalijo, pembecak asal Pandak, merasakan kemudahan dalam aktivitas sehari-hari.
“Tinggal ngulir, langsung jalan,” ujar Dalijo menggambarkan kemudahan penggunaan becak listrik.
Program becak listrik ini diinisiasi oleh Presiden Prabowo melalui Yayasan Gerakan Solidaritas Nasional bekerja sama dengan Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan. Pemerintah menargetkan penyediaan 10.000 unit becak listrik pada tahun 2025 dan meningkat menjadi 30.000 unit pada tahun 2026, dengan prioritas utama bagi penarik becak lansia di berbagai daerah.
Sebelumnya, Presiden Prabowo telah menegaskan pentingnya penggunaan becak listrik bagi pengemudi lanjut usia dalam peluncuran Program Digitalisasi Pembelajaran untuk Indonesia Cerdas di Kota Bekasi, Senin, 17 November 2025.
“Saya sudah siapkan nanti semua becak di seluruh Indonesia harus pakai motor listrik. Tidak boleh lagi ada pengemudi becak usianya di atas 70 tahun. Nanti tolong para menteri pikirkan rencananya. Pokoknya Indonesia akan bangkit bersama-sama menuju Indonesia yang hebat, Indonesia emas,” tegas Presiden Prabowo.






