Tren

Ardian Candra: Sampah Kiriman Jadi Tantangan Serius Destinasi Pantai Tulungagung

Tiga destinasi wisata pantai unggulan di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, masih bergulat dengan persoalan tahunan berupa tumpukan sampah kiriman. Kondisi ini memerlukan penanganan kolaboratif dari berbagai pihak dan lintas sektor.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Tulungagung, Ardian Candra, pada Senin, 29 Desember 2025, menjelaskan bahwa Pantai Gemah, Pantai Bayem, dan Pantai Midodaren tetap menjadi daya tarik utama wisatawan, khususnya saat libur nasional seperti Natal dan Tahun Baru.

Klik mureks.co.id untuk tahu artikel menarik lainnya!

Akses Mudah Jadi Primadona

Ardian menegaskan popularitas ketiga pantai tersebut. “Ketiga pantai ini masih menjadi primadona karena aksesnya mudah melalui Jalur Lintas Selatan (JLS) dan lokasinya saling berdekatan,” kata Ardian.

Ia menambahkan, wisatawan yang berkunjung ke Pantai Gemah dapat sekaligus menikmati Pantai Bayem. Sementara itu, Pantai Midodaren berada di jalur yang sama, meskipun memiliki pengelolaan tiket tersendiri.

Meski tingkat kunjungan tinggi, Ardian tidak menampik bahwa masalah sampah menjadi tantangan serius yang kerap muncul pada waktu-waktu tertentu, terutama saat musim hujan dengan intensitas tinggi. Menurutnya, tumpukan sampah ini bukan disebabkan oleh lemahnya pengelolaan kawasan wisata, melainkan faktor alam.

Terowongan Niyama dan Sampah Kiriman

Ardian menjelaskan bahwa ketiga pantai tersebut berlokasi dekat dengan Terowongan Niyama, yang merupakan muara aliran sungai dari wilayah Tulungagung dan Trenggalek. “Ketika curah hujan tinggi, terowongan dibuka untuk mengalirkan debit air ke laut selatan. Aliran itu kerap membawa material sampah rumah tangga ke kawasan pantai,” ujarnya.

Dalam menghadapi kondisi tersebut, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) tidak dapat bekerja sendiri. Penanganan masalah ini membutuhkan keterlibatan berbagai pihak, termasuk Dinas Lingkungan Hidup (DLH), BPBD, pengelola Terowongan Niyama, serta Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lain untuk melakukan pembersihan, termasuk penggunaan alat berat.

Penanganan Berkelanjutan dan Mitigasi Hulu

Ardian menambahkan bahwa persoalan sampah kiriman ini menjadi pekerjaan rumah yang akan terus ditangani secara berkelanjutan pada tahun 2026. Upaya tersebut akan dilakukan melalui penguatan koordinasi lintas sektor dan mitigasi di hulu.

Selain itu, Disbudpar juga berupaya mengurangi beban lingkungan dengan mengarahkan wisatawan ke destinasi pantai lain di Tulungagung. Langkah ini bertujuan agar kunjungan tidak terpusat hanya di tiga lokasi tersebut. “Kami mendorong pemerataan kunjungan wisata agar tekanan lingkungan tidak hanya terjadi di Pantai Gemah, Bayem, dan Midodaren,” pungkas Ardian.

Mureks