Hk pada saat setelah melakukan penembakan terhadap Syahril mengalami ketakutan.
Sebab tembakan Hk mengenai Syahril dan telah melaporkan kejadian ke Polsek Lubuk Linggau Barat.
Dengan melakukan rekayasa seolah kakek Sa’ali dibunuh, menjadi alasan Hk untuk membuat split perkara.
Hk mengaku saat berada di rumah Desi hanya ada dia dan Ria.
Baca Juga :Dafam Hotel Linggau Berganti Nama Benarkah, Ini Tanggapan General Manager
Ria yang sebelumnya sudah mengetahui kejadian dilakukan Hk dan Dn menunjukkan rekaman video korban sedang dirawat di RS AR Bunda.
Momen video yang direkam Ria digunakan untuk membantu Hk dan Dn apabila nanti ada anggota Polisi yang bertanya.
Rekayasa yang dibuat jika diminta keterangan polisi, seolah Hk dan Dn ketika hendak pulang ke rumah dari kebun Sa’ali dihadang 5 orang mengancam menggunakan alat berupa linggis dan hendak menuju ke kebun Sa’ali.
Baca Juga :Korban Pembakaran Rumah Pasca Pembacokan Adik Bupati Muratara Resmi Melapor ke Polda Sumatera Selatan
Keterangan bohong seokah kakek Sa’ali tersebut dibunuh direncanakan Ria pada saat berbicara 4 mata dengan Hk untuk menyelamatkan Dn dan Hk karena telah dilaporkan ke Polsek Lubuk Linggau Barat oleh Syahril.
Ditambahkan AKP Robo, saksi Desi mengikuti alur cerita Hk dan Dn sehingga menganggap kejadian pengeroyokan yang menyebabkan orang tuanya meninggal dunia karena dibunuh.
Saksi Desi percaya dengan keterangan Hk dan Dn dikarenakan saat itu keduanya mengusir orang sedang mengambil batu sekitar pinggiran lahan milik ayahnya dengan cara menembak.(*)
DAPATKAN INFORMASI LAINNYA DI GOOLGE NEWS
